BOGOR TODAY – Banyaknya kawasan padat penduduk di Kota Bogor, membuat daerah penyangga ibukota Jakarta ini rawan bencana. Kondisi tersebut rupanya menjadi perhatian khusus dari calon walikota Bogor jalur perseorangan, Edgar Suratman.

Edgar yang mendatangi Kampung Lebak Wangi RT 02/RW 11, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Senin 26 Februari 2018, kaget melihat kawasan tersebut sangat padat penduduknya. Kata dia, pemerintah perlu menata pemukiman yang dianggap sudah membahayakan bagi warganya sendiri.

“Harus ada konsolidasi tanah, kira-kira membahayakan jangan dipaksakan untuk dibangun harus di relokasi, kita bisa manfaatkan lahan fasos fasum,” ujar Edgar kepada wartawan.

BACA JUGA :  Bahas Koalisi Jelang Pilkada 2024, PKB Jadi Parpol Pertama Yang Disambangi Golkar

Pria yang juga menjabat sebagai Mustsyaar NU itu menyatakan,  apabila  lahan fasos fasum tidak ada, maka pemerintah harus membebaskan lahan agar terjadi penataan. Misalnya, keberadaan posyandu di kawasan pemukiman yang berada dipinggiran sungai, tentunya sangat berbahaya. “Apakah harus dipaksakan ada posyandu, saya lebih setuju seperti yang dilakukan di Kebon Kopi. Ketika masih menjabat di Pemkot lahan yang dipinggiran sungai dibikin taman tapi dibangunkan posyandu lagi ditempat yang aman,” jelasnya.

BACA JUGA :  Rafael Struick Yakin Timnas Indonesia Mampu Tumbangkan Uzbekistan

Selain itu, sambhng Edgar, untuk daerah pemukiman yang rawan terjadi bencana longsor tidak bisa dibangun begitu saja. “Jadi memang harus ada penataan baik secara RDTR dan RTRW, izin perumahan juga harus bertanggung jaban untuk turut menata lingkungan sekitar,” tambahnya.

Menurutnya, kebijakan tersebut bukan untuk melarang investor menanamkan modalnya, tetapi harus mengedepankan sisi lingkungan. Edgar berjanji akan meningkatkan fasilitas sarana dan prasaran olahraga. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================