CIAMPEA TODAY – Sudah dua bulan bahu jalan raya di Kampung Bojongrangkas, RT 01/05, Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, yang ambrol dicueki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea. Padahal, tebingan jalan kabupaten yang longsor sepanjang 20 meter itu akses urgen dan penghubung dua kecamatan.

Warga sekitar, Nandi (35), mengaku sudah dua bulan tebingan Jalan Bojongrangkas yang ambrol tergerus kali yang meluap itu dibiarkan. Saat ini hanya dibatasi bambu dan trafic cone saja sehingga membahayakan pengendara yang melintas. “Pembatas jalan yang longsor merupakan inisiatif warga agar pengendara tidak terperosok ke lubang longsoran,” ujar Nanda.

BACA JUGA :  Penemuan Jasad Pria Tergeletak di Trotoar Simpang Sentul, Luka Robek Dibagian Punggung

Bahkan sebelum diberi tanda, lanjutnya, ada beberapa pengendara terjatuh akibat menghidari longsor. Longsor itu diakibatkan curah hujan yang tinggi hingga tebingan jalan tergerus kali yang meluap. “Seharusnya UPT Bina Marga Jalan dan Jembatan Ciampea segera memperbaiki jalan yang longsor sepanjang 20 meter sebelum makan tumbal,” keluhnya.

BACA JUGA :  Sebagai Kandidat Terbaik Partai Golkar, Jaro Ade Didaftarkan Calon Bupati Bogor

Warga lainnya, Leni (26) mengungkapkan, area tersebut merupakan wilayah rawan longsor. Apalagi bahu jalan kabupaten berdekatan dengan Kali Bojongrangkas. Akses ini merupakan jalur vital yang merupakan jalan penghubung tiga desa hingga tembus ke wilayah Kecamatan Pamijahan.

Apalagi sekarang ini musim hujan, jika tidak cepat diperbaiki bakal melebar. “Kita minta pemerintah kabupaten secepatnya memperbaiki bahu jalan yang ambrol sebelum longsornya melebar dan menggerus Jalan Bojongrangkas,” pungkasnya. (Albi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================