JAKARTA TODAY- Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah meningkat 9,2 persen pada Juli 2017 atau menjadi US$174,3 miliar. Kenaikan ini bahkan lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang sebesar 7,3 persen.

Padahal, pada periode yang sama, ULN sektor swasta cukup terkendali dengan mencatatkan penurunan 1,2 persen menjadi US$165,5 miliar. Porsi ULN sektor swasta juga sedikit lebih rendah ketimbang ULN pemerintah, yakni 48,7 persen.

Secara keseluruhan, ULN Indonesia pada akhir Juli mencapai US$339,9 miliar atau tercatat tumbuh 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang yang Sederhana dengan Telur Puyuh Balado Bumbunya Meresap

Bank Indonesia (BI) melansir, berdasarkan jangka waktunya, ULN jangka panjang relatif tumbuh terkendali, sedangkan ULN jangka pendek agak melambat.

Adapun, ULN jangka panjang sebesar US$293,9 miliar, terdiri dari ULN sektor publik sebanyak 58,3 persen dan ULN sektor swasta sebesar 41,7 persen. Sementara, ULN jangka pendek hanya tercatat US$45,9 miliar atau 13,5 persen dari total ULN.

Berdasarkan sektor ekonominya, posisi ULN swasta terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sayap Ayam Goreng Saus Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat


Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN sektor swasta mencapai 76,3 persen. Menurut BI, perkembangan ULN pada Juli 2017 tetap sehat dan terkendali.

BI juga akan terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.
(Yuska/cnn)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================