CIBINONG TODAY – Program full day school (FDS) yang akan segera direalisasikan pemerintah pusat, selain mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat, siswa dan gurupun menolak dengan adanya kebijakan full day school.

Siswa sangat keberatan dengan regulasi full day school, siswa tidak sanggup jika dituntut belajar seharian full disekolah. “Sedangkan pada jam istirahat kedua saja, siswa sudah banyak yang lemas untuk melaksanakan kegiatan belajar. Selain menguras pikiran dan tenaga. FDS juga menguras kantong orang tua untuk memberi uang jajan tambahan,” ujar Guru Kurikulum di SMK PLUS 1 PGRI Cibinong, Rosmalina, Rabu (16/8/2017).

BACA JUGA :  Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024, Simak Ini

Menurut Rosmalina, pemerintah melakukan kebijakan yang sewajarnya, apalagi dengan ditrapkannya kurikulum 2013 siswa maupun guru keteteran. “Kasihan juga anak yang mengikuti kegiatan belajar diluar sekolah, bisa sampe malem mereka bimbelnya. Apalagi, kami sebagi guru pun mempunyai keluarga yang harus diurus dirumah,” keluh ibu yang akrab disapa Ros itu.

BACA JUGA :  Deklarasikan Fraksi Aswaja, PKB-PPP Bersatu di DPRD Kota Bogor

Tidak hanya guru yang tidak setuju dengan program FDS, siswa pun mengaku tidak setuju dengan adanya full day school, “Kami sekolah sampai sore, itu sangat cape. Menghabiskan tenaga dan pikiran juga, apalagi kalau ada tugas. Pulang sekolah pun bukan menenangkan pikiran, kami kembali berkutat dengan tugas,” tutur Sarah Herawati siswa di SMK PLUS 1 PGRI Cibinong. (Napisah MG)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================