LEUWILIANG TODAY – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendapatkan bantuan dari PT Astra International melalui yayasan pendidikan Astra- michael D Ruslim untuk bidang pendidikan yakni  SMKN 1 Leuwiliang berserta seluruh sarana pendukungnya yang pembangunan menelan total biaya sekitar 24 Miliar Rupiah.

Gedung baru SMKN 1 Leuwiliang diresmikan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P disaksikan Bupati Bogor Nurhayanti, Ketua DPRD Kab Bogor, Ade Ruhandi dan Direktur Astra International, Paulus Bambang Widjanarko, di Gedung baru SMKN 1 Leuwiliang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P mengatakan, pemerintah pusat mengeluarkan Inpres No 4 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, jadi secara bertahap SMK yang ada di Indonesia akan ditingkatkan kualifikasinya sehingga betul betul sekolah melekat dalam dunia industri dan dunia usaha, artinya standar produksi tidak lagi produk latihan tetapi produksi berstandar industri.

“ini merupakan model kerjasama konkrit antara Pemerintah dan swasta untuk meningkatkan bidang pendidikan,” ujar Mendikbud Muhadjir dalam sambutannya, Rabu (12/7/2017). Menurut Mendikbud, model sekolah seperti SMKN 1 Leuwiliang sudah banyak variannya di Indonesia dan Pemerintah pusat akan meningkatkan standarisasi dan memperbaiki kurikulumnya jadi 70 persen di dunia usaha 30 persen di sekolah.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

“Guru Sekolah SMK nantinya tidak harus dari sekolah pendidikan guru namun bisa dari karyawan yang mendapatkan serfikasi untuk mengajar dan pelatih karena mereka masuk dalam training untuk mendapatkan sertifikasi training untuk mengajar,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan bahwa walaupun kewenangannya SMK sudah menjadi kewenangan Provinsi, namun tidak masalah bagaimana masyarakat Kabupaten Bogor harus maju dan terdidik dalam rangka meningkatkan Indeks Pendidikan.

Ia juga mengatakan bahwa kondisi pendidikan menengah di Kabupaten Bogor masih memerlukan penanganan yang lebih serius, dari data terakhir pada tahun ajaran 2016/2017, capaian APK/APM pada jenjang pendidikan menengah masin masing sebesar 64,87 persen dan 46,77 persen, dengan melihat data tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 16-18 tahun yang belum bersekolah pada jenjang SMA/Sederajat. Dari capaian APM pada jenjang pendidikan menengah tersebut, kontribusi SMK yang ada di Kabupaten Bogor sebesar 26,68 persen.

BACA JUGA :  Ketua PWI Kabupaten Bogor Menyeru Siswa SMPN 1 Bojonggede: Bijak dalam Bermedsos

“Siswa SMK dipersiapkan untuk menghadapi tantangan implementasi ilmu terapan yang bersifat aplikatif serta kesempatan magang perusahaan perusahaan dan lembaga lembaga yang berdaya saing dalam skala Nasional dan bahkan internasional,” ujar bupati.

Ia juga berharap seluruh elemen SMKN 1 Leuwiliang mampu mengemban filosofi yang mendasari kebutuhan masyarakat akan lulusan sekolah menengah yang siap kerja dan siap pakai dengan kualitas berdaya saing tinggi, baik melalui sistem pembelajaran yang mampu merangsang daya inovasi sisea, dengan berbagai pihak yang berkompeten termasuk dengan kalangan dunia usaha dari berbagai bidang.

Adapun Direktur Astra International, Paulus Bambang Widjanarko berharap, berdirinya gedung SMKN 1 Leuwiliang dengan semua kelengkapan yang diberikan oleh astra ini memberi kesempatan siswa untuk terus mengembangkan diri untuk membangun daerahnya. “Sekaligus menjadi penggerak pembangunan Indonesia,” singkat Bambang. (Agus / Iman R Hakim /*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================