JAKARTA TODAY- Indonesia optimistis pembahasan kerangka kode etik atau Code of Conduct (CoC) terkait sengketa Laut China Selatan akan rampung pertengahan tahun ini, sesuai komitmen China dan mandat ASEAN tahun lalu.

“Seperti pertemuan Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi di Beijing 13 Mei lalu, keduanya meyakini perundingan framework CoC ini dapat selesai Juli/Agustus mendatang, sesuai komitmen China dan ASEAN tahun lalu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis (18/5).

“Indonesia confident [negosiasi kerangka CoC] ini bisa rampung pertengahan tahun ini, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa diselesaikan lebih cepat lagi [di luar target waktu],” ucap Arrmanatha menambahkan. Sejak 90 persen wilayah LCS diklaim oleh China, perairan itu menjadi salah satu kawasan yang sangat rentan akan konflik. Klaim China tersebut tumpang tindih dengan pengakuan sejumlah negara lain di Asia Tenggara, seperti Filipina, Brunei, dan Malaysia.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 3 Mei 2024

Perairan ini diketahui memiliki cadangan mineral yang melimpah dan menjadi salah satu jalur perdagangan laut utama yang memiliki nilai mencapai US$5 triliun per tahun, atau sepertiga dari total perdagangan global.

Konflik maritim ini juga tak kunjung rampung meskipun Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) telah mentapkan klaim China atas perairan tersebut tidak sah.

Sebagai upaya menghindari konflik, ASEAN bersama China tengah merundingkan pembentukan kode etik atau Code of Conduct (CoC) untuk menangani sengketa di LCS. Pembicaraan CoC sudah berjalan antara ASEAN dan China sejak lebih dari satu dekade lalu, dengan harapan dapat meredakan ketegangan di kawasan.

“Indonesia sudah lama mendorong pemajuan negosiasi ASEAN-China untuk tidak hanya merumuskan tapi juga bisa menyelesaikan kerangka CoC ini. Ini penting untuk menunjukan komitmen ASEAN terhadap China dalam hal menjaga peace dan stability di kawasan, khsusunya Laut China Selatan,” tutur Arrmanatha.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 3 Mei 2024

Menurutnya, jika kerangka CoC bisa segera rampung, pembicaraan kedua belah pihak tentang masalah LCS ini bisa lebih dalam dan maju lagi.

Setelah kerangka CoC rampung, dia berujar, ASEAN-China bisa membahas lebih detail lagi mengenai elemen-elemen penting lainnya yang bisa diterapkan dan mendukung kesepakatan tersebut. “Jika framework CoC sudah ada, ini akan jadi langkah yang sangat maju karena kalau kerangka kesepakatan sudah ada, kedua belah pihak bisa mulai bernegosiasi mengenai elemen lain yang akan disepakati dan isi-isi mendetail lain dalam kode etik itu sendiri,” kata Arrmanatha.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================