BOGOR TODAY – Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor bersama Ponpes Mahasiswa Bina Tauhid UNIDA Bogor serta Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Amaliyah Indonesia (YPSPIAI) menggelar Tabligh Akbar Isra Mi’raj dengan tema ‘Bahaya Laten Komunisme dalam Pendidikan dan cara Menangkalnya’ dengan mendatangkan pembicara Pimpinan Ponpes Al-Ihya Bogor Drs, KH. Muhammad Husni Thamrin.

Tabligh Akbar Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan dilingkungan Universitas Djuanda tepatnya di Masjid Raya Al-Amaliah dengan dihadiri kurang lebih 1000 jamaah yang memadati masjid Al-Amaliah. Jamaah tersebut teridiri dari Jajaran pimpinan YPSPIAI, Jajaran pimpinan UNIDA Bogor, Dosen, karyawan UNIDA Bogor, Mahasiswa, Para Guru Perguruan Amaliah, MUI Bogor, Polsek Ciawi, Ulama, Habaib, Gerakan Bela Negara Bogor, siswa-siswi (SD, SMP, SMA, SMK), Dalam acara ini turut hadir para undangan diantaranya dari Majelis Ormas Indonesia (MOI) yang didalamnya terdapat ormas-ormas seperti FPI dan Al-Ittihadiyah, serta ormas-orman yang mendukung dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, kepala sekolah SMA/sederajat dan pimpinan pondok pesantren Se-Kabupaten Bogor, tokoh masyarakat, serta Masyarakat Umum.

Kegiatan yang dimulai pagi diawali dengan kegiatan Hadlroh SMK Amaliah & Shalawatan, dan dilanjutkan dengan kegiatan ceremonial yang diisi dengan ceramah yang disampaikan oleh Drs, KH. Muhammad Husni Tamrin, dalam potongan ceramahnya beliau menyampaikan bahwa, secara tidak sadar komunisme telah masuk kedalam kehidupan perpolitikan Indonesia dan dampaknya sangatlah berbahaya untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta dapat memecah belah kesatuan NKRI.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Lepas Kafilah MTQ ke Kabupaten Bekasi

“Melalui Tabligh Akbar Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini ayo kita menjerit dan serukan do’a meminta kepada Allah SWT untuk Negeri kita Tercinta agar diberikan kedamaian dan Aman dengan berbagai keberagamannya,”  Ujar Pimpinan Ponpes Al-Ihya Bogor dalam ceramahnya.

Selain itu, asisten dari Habib Rizieq  K.H. Syufri idruz turut mengisi tausiyah dengan membawakan pembahasan mengenai bahaya laten komunis di Indonesia. Bahaya laten komunisme tidak bisa diselesaikan secara politik saja, namun juga bisa dilakukan melalui proses-proses pendidikan disekolah walaupun tidak ada kurikulumnya disekolah-sekolah sekarang ini, namun sebagai instansi pendidikan yang berbasis Tauhid yang berbasis pada nilai-nilai syariat Islam tentunya ingin anak didik betul-betul mengerti tentang perjalanan kehidupan bangsa khususnya menyangkut tentang bahaya laten komunisme.

“Karena kalau kita berbicara tentang  sejarah, tentunya sangat menakutkan karena kejadian tentang peristiwa G30S/PKI yang telah menghancurkan nilai-nilai keutuhan NKRI, oleh karena itu dalam Tabligh Akbar Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini kami mengangkat tema dengan menangkal bahaya komunisme ini dengan harapan agar anak didik kita  mengerti dan bisa mengambil hikmah dari kejadian-kejadian sejarah masa lalu. Dan untuk kedepannya marilah sama-sama kita bangun Bangsa ini dengan baik dengan kebersamaan khususnya didalam memperingati Isra Mi’raj,” pinta Dr. H. M Emnis Anwar, Lc.,MA selaku pimpinan Ponpes Mahasiswa Bina Tauhid Universitas Djuanda Bogor.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pengendara Motor Tewas di Sukabumi, Masuk Kolong Mobil

Selain itu Dr. Ir. Dede Kardaya., M.Si selaku Rektor Universitas Djuanda Bogor memiliki harapan akan semakin kuat dalam segi spiritual tepatnya pemahaman kegamaan dan termasuk kedalam Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam Amaliyah, yang juga UNIDA Bogor termasuk Unit didalamnya sudah mengklaim dan sudah bertekad mendeklarasikan sebagai Kampus Bertauhid.

“Jadi harapan kedepan ghirah dari Insan peguruan Amaliah, yayasan PSPIAI dan UNIDA Bogor akan menjadi semakin kuat dan semakin  Inherent tauhid dalam sikap dan perilaku kesehariannya, sehingga dengan demikian serangan dari komunis dengan berbagai bentuknya dengan sendirinya akan musnah,” katanya.

Khoiruddin S.sos., M.Pdi berharap, usai acara tersebut, jemaah dapat mengimplementasikan nilai-nilai tauhid dalam sendi-sendi kehidupan umat Islam khususnya dan bagaimana mencerminkan tauhid itu bukan hanya dalam diri umat Islam sebagaimana mengenal dalam Islam tidak hanya bada iatilah ukhuwah islamiyah tapi juga terdapat ukhuwah bersyariah yaitu persaudaraan sesama manusia. “Sehingga kita dapat saling menghargai,” tutur Ketua Pelaksana  Tabligh Akbar Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================