Tidak cukup sampai di situ, RPP yang versi kearifan lokalnya memiliki sebutan Lawang Pinter Pemilu (LPP) itu pun dilengkapi juga dengan Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) yang sepintas menyerupai mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mesin e-voting, diorama proses pemungutan suara hingga ruang audio visual yang lebih layak disebut bioskop mini.
Dijelaskan Divisi Hukum KPU Kota Bogor, Siti Natawati, Kamis (06/04/17), fasilitas yang merupakan program dari KPU Pusat itu memang sengaja dibangun untuk mengedukasi masyarakat. Salah satu harapan utamanya, juga untuk dapat meningkatkan partisipasi mereka khususnya para pemilih pemula.
“RPP merupakan konsep pendidikan pemilih yang dilakukan melalui pemanfaatan ruang di kantor KPU atau bangunan khusus sebagai program dan edukasi bagi masyarakat. Di RPP ini juga dilaksanakan berbagai program pendidikan pemilih dan sebagai wadah bagi komunitas penggiat pemilu dalam merumuskan dan mengembangkan kegiatannya,” ungkap Natawati.
Berbagai sarana untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan inspirasi bagi masyarakat tentang pentingnya pemilu dan demokrasi, kata Natawati, menjadi tujuan dibukanya RPP. Apalagi, lanjutnya, dalam pelaksanaannya kearifan lokal juga menjadi salah satu karakter RPP. Karena, proses pendidikan pemilih memiliki nuansa yang berbeda di tiap-tiap daerah.
“Khusus di Kota Bogor, RPP ini mengembangkan menjadi Lawang Pinter Pemilu (LPP) dengan menyediakan berbagai peralatan pendidikan pemilih bagi masyarakat luas seperti ruang pamer, ruang simulasi, ruang diskusi, dan ruang audio visual,” paparnya. (Yuska Apitya)
