JAKARTA TODAY- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie melakukan rapat tertutup dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (16/3). Ical, sapaan akrabnya, mengakui salah satu pembahasan yang dibicarakan dalam rapat, yaitu mengenai kasus korupsi e-KTP yang menyeret sejumlah Politikus Golkar termasuk Setya Novanto.
Ical mengatakan, Partai Golkar sepakat menyerahkan kasus e-KTP pada proses hukum dan menegaskan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Mantan Menko Kesra ini enggan berandai-andai saat dimintai tanggapannya apabila Politikus Golkar termasuk Setya Novanto akan terjerat dalam kasus korupsi e-KTP.
“Kita jangan berandai-andai. Kita katakan pakailah asas praduga tak bersalah, jangan berandai-andai. Partai Golkar sudah pasti tak terima,” ujarnya.
Ditambahkan Ical, dalam rapat tersebut lebih menitikberatkan pada membahas seputar kebangsaan, yaitu ia berharap kader partai beringin dapat berkontribusi memajukan bangsa dengan ide dan gagasan.
Dalam rapat, lanjut Ical, juga lebih banyak membahas seputar persiapan menghadapi Pilkada Serentak tahun 2018. Ical menyebutkan, kunci berhasil dalam Pilkada Serentak yaitu dengan menggaet pemilih pemuda yang berumur dari 25 tahun sampai 40 tahun. Tak hanya itu, Ical berharap DPP Partai Golkar dapat fokus mendidik kader muda untuk disiapkan menjadi calon pemimpin.
“Karenanya Dewa Pembina meminta kepada Partai Golkar untuk mengaktifkan dan memberikan perhatian besar kepada tokoh-tokoh muda dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin politik,” katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Selain membahas persiapan Pilkada Serentak tahun 2018, rapat tersebut juga menjadi ajang evaluasi gelaran Pilkada Serentak tahun 2017. “Serta membahas berbagai macam cara pertumbuhan ekonomi,” kata Novanto.(Yuska Apitya)