BOGOR TODAY- Korban bencana banjir bandang di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, mendapat santunan dari  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Selasa (28/2/2017).

Bantuan uang tunai senilai Rp10 juta diserahkan kepada Camat Tanah Sareal, saat meninjau lokasi banjir disaksikan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat. Ahmad Heryawan yang karib disapa Aher itu berjanji akan segera mengoordinasikan perbaikan tembok pembatas di SMA Negeri 2 yang roboh diterjang luapan air dari parit. “Akan segera kita perbaiki, jangan sampai terjadi lagi luapan, dinding dibuat dari beton, agar lebih kokoh,” kata Aher.

Sementara itu, untuk rumah warga yang rusak karena terjangan air, Aher menginstruksikan Pemerintah Kota Bogor untuk segera membantu penanggulanggannya.

Aher setelah menghadiri kegiatan peresmian di wilayah Kabupaten Bogor meninjau lokasi banjir yang pada Senin menyebabkan dua orang warga meninggal dunia .Politikus PKS ini menyapa siswa dan mendengarkan keluhan warga yang terdampak banjir.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Perempuan Telentang di Bantaran Sungai Cicatih Sukabumi

Dua orang ibu yang sedang menggendong anaknya mendatangi Gubernur dan menyampaikan keluhannya. Mereka mengaku trauma dengan kejadian tersebut dan minta untuk direlokasi. “Kami semua ketakutan pak, tetangga kami sampai meninggal. Dulu airnya tidak segede itu. Sekarang, jadi besar begitu,” kata Ikan (30) didampingi kakaknya Naning (34).

Air berasal dari selokan yang ada di balik tembok SMA Negeri 2 arah Selatan. Di sebelah tembok terdapat kebun jambu.  Di antara dinding tembok pembatas lapangan SMA Negeri 2 itu terdapat parit kecil yang airnya berasal dari kali kecil merupakan terusan dari anak kali Cipakancilan.

Air disaluran selokan tersebut dimanfaatkan untuk mengaliri kebun jambu. Karena intensitas hujan cukup tinggi, air meluap hingga tembok pembatas halaman parkir sekolah ambruk diterjang luapan. Ketinggian air mencapai dua meter saat kejadian, menyapulapangan parkir yang juga digunakan sebagai lapangan upacara siswa SMA Negeri 2.

BACA JUGA :  Rumah Warga Sukabumi Terbakar usai Tersambar Petir saat Hujan Deras

Air meluber ke seluruh lapangan yang luasnya menyerupai lapangan bola, lalu menghantam tembok pembatas di arah Utara. Tembok tersebut bersebelahan dengan rumah warga. Terjangan air yang bermaterialkan puing tembok dan motor yang tersapu membuat tembok sebelah Utara amblas hingga mengenai rumah warga.

Terdapat tiga rumah petakan yang dihuni tiga kepala keluarga. Dua kepala keluarga selamat dalam peristiwa tersebut, tapi satu kepala keluarga yang paling pinggir jadi korban. Korban terdiri dari bapak, ibu dan dua anaknya. Bapak dan anak laki-lakinya selamat, hanya mengalami luka, sedangkan ibu dengan anak perempuannya yang masih balita, meninggal dunia setelah terseret arus luapan air parit hingga 300 meter dari lokasi kejadian. “Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Camat Tanah Sareal, Asep Kartiwa.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================