SUATU hari, Umar bin Khattab, khalifah yang gagah berani itu, membawa kantung kulit untuk wadah air. Orang-orang keheranan bagaimana seorang kepala negara masih berkenan melakukan hal remeh seperti itu. “Diriku telah berhasil membuatku kagum pada diriku sendiri. Saya harus menghinakannya, kata Umar menjawab pertanyaan dari rakyatnya yang terheran-heran. Luar biasa usaha Umar bin Khattab mendidik diri agar tak sombong.

Setiap hari, kata Umar, ada yang bercerita si fulan meninggal dan si fulana meninggal. Hmmm, suatu waktu mereka pasti tiba waktunya mereka mengatakan Umar meninggal. Orang yang sadar akan datangnya kematian, pasti tak kan pernah sombong. Mereka sadar apa yang dimilikinya di dunia akan terlepas dan yang tertinggal hanyalah hisab dan tanggung jawab.

Pada kesempatan berbeda Umar bin Khattab berkata, Tidak ada nilai pada suatu perbuatan yang tak memiliki niat. Tak ada kebaikan bagi orang yang tak ada rasa takut kepada Allah. Dan tak ada yang baru bagi orang yang tak punya etika kepribadian. Semua amalnya adalah berniat, gerak hidupnya disertai rasa takut kepada Allah dan segalanya adalah patut, pantas, dan baik.

Lalu, bagaimanakah dengan kita? Apa yang telah kita lakukan untuk mendidik diri kita menjadi lebih baik? Apa yang telah kita pesiapkan untuk kematian kita dan kehidupan pasca kematian kita? Jangan-jangan kita hanya sibut memikirkan isi perut dan gemerlapnya tipu daya dunia.! (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================