JAKARTA, TODAY-Kurniawan Dwi Yulianto mengaku tak keÂberatan maju menjadi calon Ketua Umum PSSI. Mantan striker timnas Indonesia ini menegaskan niatnya itu buÂkan untuk kepentingan pribÂadi atau pun golongan, tapi untuk perubahan sepakbola tanah air.
Nama Kurniawan DY diÂusung oleh Asosiasi PesepakÂbola Profesional Indonesia (APPI) menjadi salah satu kanÂdidat Ketum PSSI. Alasannya, APPI menilai federasi sudah saatnya dipimpin oleh peÂmain yang tahu betul tentang sepakbola. “Selagi itu amanah dan tanpa kepentingan pribÂadi atau golongan dan benar-benar niatnya bersih untuk sepakbola pasti saya bersedia, walaupun sebenarnya saya tidak gila jabatan,†ujar KurÂniawan saat dihubungi detikÂsport, Jumat (19/8).
Persaingan Kurniawan unÂtuk bisa maju menjadi calon Ketum PSSI dipastikan menÂemui jalan terjal. Soalnya, para kandidat lainnya dipasÂtikan sudah lebih dulu menÂgamankan kekuatan dari 107 pemilik suara.
Apalagi, calon Ketum PSSI lainnya juga mempuÂnyai nama yang tak kalah besar, meski bukan dari duÂnia sepakbola. Sejauh ini, ada Letjen Edy Rahmayadi, Erwin Aksa, dan Moeldoko. Bahkan, belakangan ini munÂcul nama yang tak kalah asÂing bagi sepakbola IndoneÂsia, yakni Joko Driyono.
Kurniawan sendiri tak mau berpikir muluk-muluk. Dia hanya menginginkan PSSI suatu saat bisa dipimpin oleh pelaku sepakbola yang tahu bagaimana kondisi di lapanÂgan.
“Kalau saya sih santai saja, saya tidak gila jabatan. Tapi memang saya menginginkan adanya mantan pemain sepakÂbola yang ikut berpartisipasi di pencalonan Ketum PSSI.â€
“Siapapun orangnya dan berharap suatu saat nanti PSSI bisa dipimpin oleh pelaku sepakbola di lapangan, tidak tahu berapa tahun ke depan,†katanya.
Terakhir kali PSSI dipÂimpin oleh mantan pemain adalah ketika tahun 60-an. Ketika itu Maulwi Saelan yang merupakan mantan penjaga gawang timnas Indonesia. (Imam/net)
Bagi Halaman