BOGOR TODAY – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor terus melakukan upaya untuk menjaga kesehatan masyaraÂkat di Kota Bogor. Tak tangÂgung-tanggung, dana yang diglontorkan oleh Pemkot BoÂgor dari APBD untuk program-program kesehatan mencapai angka Rp230 Miliar.
Wakil Walikota Bogor, UsÂmar Hariman mengatakan, menjadikan masyarakat Kota Bogor sehat jasmani dan roÂhani merupakan wujud misi pertama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Tak hanya dua hal tersebut, dorongan nilai-nilai moral agama dan nilai-nilai kebangsaan pun tuÂrut dilakukan agar menjadi keÂsatuan yang utuh.
“Upaya pelayanan kesehatÂan masyarakat merupakan hal yang tidak boleh berhenti alias harus berkelanjutan agar maÂsyarakat tidak sakit,†ujarnya.
Usmar menuturkan, proÂmosi kesehatan di daerah harus disinergikan dengan program-program yang ada di tingkat provinsi dan tingkat nasional. Selain adanya proÂgram promosi kesehatan, diÂperlukan juga agen atau kader di setiap wilayah yang turun langsung ke lapangan. SehingÂga tujuan promosi kesehatan untuk memberdayakaan maÂsyarakat miskin agar sehat jasmani dan rohani dapat diÂcapai.
“Pemkot Bogor melalui APBD-nya telah menjalankan amanat anggaran kesehatan sebesar Rp 230 miliar yang tersebar melalui program di Dinkes, BPMKB, Puskesmas dan lain-lain,†terangnya lagi.
Untuk memberikan eduÂkasi kepada masyarakat tetÂang kesehatan, Kementerian Kesehatan melalui Ditjen KeÂsehatan Masyarakat satuan kerja Direktorat Promosi KeÂsehatan dan Pemberdayaan Masyarakatpun menggelar acara Pelaksanaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Daerah 2016 di Sahira Butik Hotel, Jumat (19/08/2016).
Workshop yang mengunÂdang 180 peserta ini bertuÂjuan meningkatkan keterÂampilan, kemampuan, dan kemandirian dari individu dan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Peserta juga diarahkan untuk mengubah kondisi sosial, lingkungan, dan ekonomi dengan menguÂrangi dampak negatifnya terÂhadap kesehatan masyarakat.
Kepala Seksi Promosi KesÂehatan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Nia Nurkania menÂgatakan, workshop pelaksaÂnaan Promkes dilakukan di 20 kabupaten/kota di 16 provinsi.
Provinsi Jawa Barat diÂwakilkan dengan Kota Bogor dan Kabupaten Garut. WorkÂshop dilakukan tidak lain untuk mengkoordinasikan program Promkes dari KeÂmenterian yang terintegrasi dengan Komisi IX DPR RI keÂmudian ke daerah.
“Di setiap daerah kan pasti terdapat kendala dalam melakukan Promkes mulai dari SDM dan pendanaannya. Harapan kami dengan adanya workshop yang turut mengÂhadiri anggota komisi IX DPR RI Djoni Rolindrawan, Kepala Bappeda, Kepala Dinkes dan pengguna kesehatan lainnya bisa bersama-sama bersepakat dalam membangun kesehatan di masyarakat,†pungkas Nia. (Abdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman