JAKARTA TODAY – Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah bertemu Kepala Pusat PelapoÂran Analisa Transaksi KeuanÂgan (PPATK) M Yusuf. SejumÂlah hal dibicarakan, termasuk soal kasus Freddy Budiman
Dari hasil pertemuan itu, Tito memastikan tidak ada aliran uang Rp 90 miliar ke anggota kepolisian seperti yang disampaikan Haris Azhar Koordinator KontraS terkait curhat Freddy Budiman.
“Intinya kita bisa meliÂhat Freddy Budiman ke angÂgota kepolisian yang Rp 90 miliar nggak ada,†terang Tito usai bertemu PBNU di Kramat Raya, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Namun Tito menyampaiÂkan, kalau kerjasama dengan PPATK membuka kemungÂkinan lain soal aliran-aliran dana mencurigakan, termaÂsuk ke anggota kepolisian. “Hasil PPATK tidak bisa kita sampaikan karena rahasia,†tegas dia.
“Beberapa sumber inforÂmasi, bukan saksi, karena kegiatan sekarang hanya peÂnyelidikan untuk menemukan adanya pidana. Bukan penyiÂdikan, kalau penyidikan beÂrarti sudah terjadi pidana dan harus diungkap siapa tersangÂkanya,†kata Tito.
Tito menuturkan, penangÂgungjawab Tim Pencari Fakta Gabungan yang menulusuri pengakuan Freddy ke Haris Azhar adalah Irwasum Polri Komjen Dwi Priyatno. Kata Tito, Presiden Jokowi sudah memberikan kepercayaan pada tim tersebut. “Saya teriÂma kasih kepada presiden. Karena diberikan kepercayÂaan. Tim ini hanya fokus menÂcari tahu apa benar ada oknum Polri (dapat) Rp 90 miliar. Itu fokusnya, jangan lari ke mana-mana dulu,†ujarnya.
Tito mengatakan pihaknya juga melakukan pemeriksaan internal termasuk orang-orangnya Freddy. “Apa betul dia mendengar Freddy memÂberikan uang kepada petugas kita,†tandasnya.
(Yuska Apitya/net)
Bagi Halaman