Untitled-11Kabupaten Bogor masih menjadi magnet untuk dijadikan referensi oleh pemerintah daerah lain mengenai kinerja, kelembagaan dan penyelenggaraan pembagunan daerah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menjadi tempat peserta benchmarking diklat PIM IV angkatan XV Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Oleh : Iman R Hakim
[email protected]

Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor menjadi locus peserta bench­marking dari pulau Borneo. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor, Dadang Irfan memaparkan formulasi yang terus dilaku­kan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bogor, menuju ka­bupaten maju dan sejahtera.

“Saat ini Pemkab Bogor me­miliki sekitar 20 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Bogor, dimana 11 ri­bunya adalah tenaga pendi­dikan,” papar Dadang Irfan usai memberikan sambutan dalam acara diklat PIM IV an­gkatan XV dari Provinsi Kal­sel di Gedung Serbaguna I, Setda kabupaten Bogor, Kamis (18/8/2016).

Peserta benchmarking diklat lebih terperanga saat mendengar bahwa Pemkab Bogor memiliki 101 Puskes­mas dan beberapa Puskes­mas diantaranya tersedia ru­ang rawat iniap. “kami juga telah memiliki 4 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sudah berbentuk Badan Lay­anan Umum Daerah (BLUD). Kemudian kami juga sudah mempunyai perda kawasan tanpa rokok (KTR),

BACA JUGA :  Nobar Timnas Garuda Muda di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Doakan Skuad Besutan Shin Tae-yong Lawan Irak dan Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

kemudian dibidang Pendi­dikan, lanjut Dadang, Pemkab Bogor juga memiliki Peraturan Daerah (Perda) Diniyah. Salah satu poin penting dalam Perda tersebut yakni, masyarakat Muslim Kabupaten Bogor wa­jib mempelajari Al Quran se­belum memasuki pendidikan Sekolah Dasar.

Momen tersebut juga men­jadi sarana pertukaran piki­ran, pengalaman, dan kajian yang komprehensif, untuk di­jadikan referensi dan bahan pemikiran dalam mengem­bangkan kebijakan otonomi daerah di Kabupaten Bogor.

“Karena, hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk senantiasa tanggap terhadap saran perbaikan yang kon­struktif dari berbagai pihak, sehingga pada saatnya nanti akan mendorong terciptanya peningkatan kualitas kinerka dalam berbagai aspek pemer­intahan, pembangunan dan pelayanan publik,” tutup Dadang.

Bukan tanpa kajian dan per­hitungan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalsel melakukan diklat di Bumi Tegar Beri­man ini. Kepala Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Drs. Wahyudin menilai bah­wa, Pemkab Bogor sebagai penyangga Ibukota Jakarta memiliki formulasi dalam menjalankan sistem pemer­intahan yang transparan dan akuntabel.

BACA JUGA :  Warga Gunungsindur Bogor Digegerkan dengan Penemuan Seorang Pria Gantung Diri dalam Sebuah Gubug

“Kunjungan peserta dari Provinsi Kalsel ini ke Kabu­paten Bogor adalah untuk menggali informasi dan bela­jar tentang struktur organisasi dan peraturan – peraturan yang nantinya bisa diterap­kan di Kabupaten atau Kota di Kalimantan Selatan,” ujar Wahyudin.

Pemrov Kalsel mengakui bahwa Kabupaten Bogor lebih maju dalam informasi. Fkus sasaran diklat PIM IV angka­tan XV Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yakni, belajar langsung den­gan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

“Kami akan berdialog den­gan teman-teman yang ada di Disdik dan Dinkes Kabupaten Bogor, ada beberapa yang ha­rus kami contoh dari Kabupat­en Bogor untuk nantinya akan kami terapkan di Kabupaten atau Kota di Kalimantan Se­latan,” tandasnya. (*)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================