BOGOR TODAY – Kekerasan kepada wartawan terjadi lagi, kali ini dilakukan oleh oknum TNI AU Lanud Suwondo, di Medan. Hal inipun langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya dari para pewarta yang tergabung dalam Forum Wartawan Harian Bogor (FWHB) yang menggelar aksi solidaritas di seputaran tugu Kujang.
Ketua Forum Wartawan Harian Bogor (FWHB) Haryudi dalam orasinya mengatakan, pihaknya meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo segera mencopot Danlanud Suwondo medan, karena diniÂlai tidak mampu menjaga, meÂlindungi dan memberi jaminan keamanan bagi jurnalis yang sedang bertugas.
“Kami juga mendesak okÂnum TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap 2 wartawan di Medan untuk diÂadili karena telah melanggar UU 40/1999,†kata Haryudi, SeÂlasa (16/8/16).
Yudi menambahkan, selain berorasi menyampaikan tunÂtutan, para jurnalis menggelar aksi teatrikal yang menggamÂbarkan pemukulan dilakukan oleh oknum TNI AU terhadap wartawan yang sedang meliÂput bentrokan warga Sarirejo dengan TNI AU terkait sengkeÂta lahan di Medan, kami juga mengajak seluruh pekerja meÂdia di seluruh Indonesia, khuÂsusnya di Bogor untuk memÂperkuat kekompakan dalam melawan pihak manapun yang menginjak-injak kebebasan pers.
“Ini hanya salah satu benÂtuk kepedulian kita saja sebÂagai sesama jurnalis, kami juga minta kepada seluruh jurnalis agar tetap bekerja dan menjunÂjung tinggi kode etik jurnalis sebagaimana amanat UU Pers Nomor 40 tahun 1999,†pungÂkasnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Nina Zuliana (23) menÂgatakan, tindakan yang dilakuÂkan oleh TNI kepada wartawan sangat disesalkan dan meruÂpakan hal yang memalukan.
“TNI kan personil keamanÂan negara yang tugasnya menÂegakan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan melindungi segenap bangsa Indonesia. Jelas disitu seharusnya tidak boleh melakukan kekerasan,†paparnya.
Ia juga mendukung aksi yang dilakukan oleh para wartawan untuk mencopot TNI yang melakukan kekerasan kepada wartawan. “Saya berharap agar dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku dan menÂjadi salah satu fokus pemerinÂtah dalam hal ini, karena pers merupakan salah satu pilar dari demokrasi yang telah disepakaÂti bersama,†pungkasnya. (AbÂdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman