MADINAH, TODAY—Petugas dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melaporÂk a n jumlah jamaah haji yang mendapatkan pelayÂanan kesehatan di Arab Saudi sebanyak 2682 orang.
Dari jumlah itu, 2569 jaÂmaah menjalani perawatan rawat jalan, 50 jamaah telah dilakukan rawat inap, dan 63 jamaah dilakukan rujukan. Untuk penderita rawat jalan yang telah menjalani analisis
data di Kloter, diperoleh gambaran umum: 35 persen di antara mereka menderita peÂnyakit Hipertensi, sebanyak 17 persen mengalami Myalgia, 10 persen mengalami sakit kepada (Headache), dan 9 persen menÂderita Acute Nasopharingithis.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Muchtaruddin ManÂsyur menuturkan, pihaknya telah mencatat jumlah jamaah haji dengan risiko tinggi, yang telah dilaporkan dalam data Sistem Informasi KomputeriÂsasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), sebanyak 21.710 orang.
Rincian tersebut dibagi menjadi tiga golongan berÂdasarkan penggunaan warna gelang. Yakni untuk pemakai gelang berwarna merah dipeÂruntukkan bagi jamaah yang berumur lebih dari 60 tahun dengan risiko penyakit 7.632 jamaah (22,2 persen).
Lalu untuk pemakai gelang berwarna kuning diperuntukÂkan bagi jamah dengan risiko tinggi penyakit 11.576 jamaah (34,2 persen), dan pemakai gelang berwarna hijau untuk berumur lebih dari 60 tahun tanpa risiko penyakit sebesar 17.766 jamaah (43,6 persen). Sementara itu data terakhir tanggal 14 Agustus 2016 hingga pukul 20.00 Waktu Arab Saudi terdapat 3 jamaah haji yang wafat dengan rincian 2 jamaah meninggal akibat CardiovascuÂlar Diseases dan 1 jamaah meÂninggal akibat Infectious and Parasitic Diseases.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Muchtaruddin Mansyur mengimbau jemaah haji yang berangkat untuk senantiasa menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. “Selalu jaga kebersihan, cukup minum air putih, gunakan alas kaki karena cuaca di sana sangat panas. Dengan kesehatan opÂtimal, ibadah juga akan maksiÂmal,†kata Muchtar, kemarin.
Sementara itu, kedatangan jemaah haji Indonesia gelomÂbang I di Bandara AMAA MaÂdinah hingga Rabu (17/8) pukul 11.45 Waktu Arab Saudi menÂcapai 49.485. Jumlah ini akan terus bertambah.
Kepala Daerah Kerja AirÂport Jeddah dan Madinah NuÂrul Badruttamam melaporkan, jemaah haji reguler yang tiba di Madinah hingga kini berjumlah 123 kloter. Untuk jemaah, menÂcapai 49.485 orang ditambah petugas kloter 615 orang, maka total yang masuk ke Madinah mencapai 50.100 orang.
Penerbangan para jemaah sejauh ini semakin membaik, walau masih diwarnai keterÂlambatan. Untuk Garuda IndoÂnesia rata-rata delay mencapai 4 jam 50 menit dan Saudi AirÂlines 26 menit. Rencananya, sebagian jemaah awal yang suÂdah berada di Madinah, malam ini akan berangkat ke Makkah. Laporan terakhir ada satu kloter yang tiba malam nanti, sebagian lagi pada dinihari. Diperkirakan besok akan ada sekitar 4.000 jemaah masuk ke Makkah.
Di sisi lain, Tim pengawas katering Daerah Kerja (Daker) Makkah tengah memantau seÂjumlah perusahaan penyedia katering yang baru tahun ini dikontrak. Temuan semenÂtara, ada tiga perusahaan yang masih bermasalah, terutama dalam urusan dapur dan koki. Mereka ditegur agar segera melakukan perbaikan.
Teguran ini disampaikan dalam acara pertemuan Daker Makkah bersama 23 pemilik perusahan katering dan para kokinya di hotel Dar Hadi-AzizÂiah, Makkah, Selasa (16/8/2016) malam. Hadir dalam perteÂmuan itu, Kadaker Makkah Arsyad Hidayat, Kasie PengaÂwas Katering Evy Nuryana dan lima orang pakar Tata Boga dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB).
Dalam paparannya, Mandra Aditya Putra dari perwakilan STPB yang ikut mengevaluasi persiapan katering menyamÂpaikan, ada tiga perusahaan katering yang perlu memperÂbaiki layanan, yakni Remas, Ruwad Makkah dan Shalal Asia. Ada sejumlah temuan terkait masalah juru masak dan sanitaÂsi yang perlu segera diperbaiki. “Untuk Remas, kita temukan tidak kompeten chef-nya. Lalu ada persoalan sanitasi, alat maÂsak tidak bersih,†kata Mandra.
Dua kali sudah tim pengaÂwas mendatangi dapur Remas. Menurut Mandra, hanya ada perubahan soal sanitasi di kunÂjungan kedua. Namun persoaÂlan juru masak, masih belum berubah. Tim pengawas masih menilai para juru masak Remas belum kompeten untuk masak bagi ribuan jamaah.
Merespons hal ini, Remas berjanji akan melakukan perÂbaikan. Tim pengawas pun memberikan deadline hingga tanggal 17 Agustus hari ini, untuk memperbaikinya. “NanÂti kita akan lakukan visitasi ulang,†terang Mandra.
Untuk Ruwad Makkah yang menjadi sorotan Mandra adalah persoalan sanitasi. Hari ini, tim pengawas akan kembali memeriksa dapurnya, apakah sudah bersih atau tidak. SeÂmentara Shalal Asia, tim penÂgawas menyoroti persoalan peralatan yang kurang. Semua berjanji akan melakukan perÂbaikan hari ini.
Kepala Daerah Kerja (DaÂker) Makkah Arsyad Hidayat usai pertemuan mengatakan, teguran keras ini sebagai wuÂjud keseriusan pemerintah dalam melakukan pengawasan katering bagi jemaah. Mereka yang belum siap, akan terus diÂevaluasi, bahkan mungkin bisa saja ditegur sampai mendapat blacklist.
“Kami memberikan teguÂran keras ke tiga dapur karena berdasarkan hasil laporan dan saya juga melihat sendiri saat berkunjung ke tiga dapur terseÂbut, memang ada beberapa persiapan yang belum maksiÂmal. Ternyata ketika dicek hari ini oleh tim pengawas, ada peÂrubahan tapi tidak signifikan,†tegas Arsyad.
“Kami akan ke lapangan untuk mengecek dan melihat bagaimana progresnya. Bagi dapur yang ternyata tidak memperlihatkan keseriusanÂnya, maka bisa dipertimbangÂkan untuk diblack list,†tamÂbahnya.
Ditambahkan Arsyad, masih banyak dapur yang berkomitmen untuk melayÂani jemaah. Mereka layak mendapat apresiasi. Bukan tidak mungkin, katering yang baik akan mendapat tambahan pemesanan jumlah makanan.
Jamaah haji Indonesia akan mendapatkan layanan katering makan siang dan makan malam, masing-masÂing sebanyak 12 kali ketika di Makkah. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menjalin kontrak kerÂjasama dengan 23 perusahaan penyedia layanan katering, 12 perusahaan katering yang suÂdah memberikan layanan pada tahun lalu dan 11 perusahaan katering yang baru tahun ini memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. PengaÂwasan ketat diberikan pada peÂrusahaan katering baru.(
Yuska Apitya Aji)
Daftar Penyedia Katering:
- AL HUSSAM 24.500 JAÂMAAH
- AL AHMADI 10.500 JAÂMAAH
- RUWAD MAKKAH 7.000 JAMAAH
- RAGHAIB 7.000 JAÂMAAH
- AL ZAD 6.000 JAMAAH
- HUSAM MUA’LI 6.000 JAMAAH
- AL HODHOD 6.000 JAÂMAAH
- JAWHARAT ASIA 5.000 JAMAAH
- BIN MARTA 5.000 JAÂMAAH
- AL MUNIEF 5.000 JAÂMAAH
- AL SALIMI 5.000 JAÂMAAH
- REMAS 6.000 JAMAAH
- AL TAMAYOZ 5.000 JAÂMAAH
- FOOD TIGER 5.000 JAÂMAAH
- SHALAL ASIA 5.000 JAÂMAAH
- HANAN CATERING 5.000 JAMAAH
- AL JOZOR 5.000 JAÂMAAH
- AL JAWI 5.000 JAMAAH
- DUYUF AL SHARQ 5.000 JAMAAH
- HAINA 5.000 JAMAAH
- NABTA 5.000 JAMAAH
- TAMKIN AL GADRAH 5.000 JAMAAH
- AS SYARQ (MIDDLE EAST) 5.000 JAMAAH