Untitled-2JAKARTA, TODAY—Penjualan sepeda mo­tor nasional mengalami kemerosotan paling dalam sepanjang Juli 2016. Asosiasi Indus­tri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat pabrikan kendaraan roda dua hanya mampu menjual sepeda motor 305.153 unit, turun 27,6 persen dibandingkan penjualan Juli 2015 sebanyak 421.838 unit.

Bahkan jika dibandingkan dengan penjua­lan bulan sebelumnya, realisasi tersebut amb­las 41,2 persen. Pasalnya pada Juni 2016,

seluruh anggota AISI masih mampu menjual 518.878 unit sepeda motor.

Meski AISI tidak meny­ertakan alasan penurunan penjualan tersebut, namun diyakini periode liburan yang panjang di bulan Juli untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu pe­nyebab anjloknya penjualan sepeda motor.

Selain itu, masyarakat di­yakini telah melakukan pem­belian sepeda motor di akhir Juni 2016 untuk digunakan mudik sebelum hari daya lebaran jatuh di 6-7 Juli 2016.

BACA JUGA :  Kebakaran di Sumedep Hanguskan Gudang Pabrik Mebel

Penjualan sepeda motor terbanyak bulan lalu dibuku­kan oleh Honda, diikuti Ya­maha, dan Kawasaki berteng­ger di posisi ketiga.

Satu bulan jelang Rama­dan, penjualan sepeda mo­tor di Indonesia masih belum juga melaju kencang. AISI mencatat penjualan kenda­raan roda dua sepanjang Mei 2016 sebanyak 461.506, tu­run 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 469.630 unit

Sementara jika dibanding­kan realisasi penjualan April 2016, terjadi penurunan yang lebih besar yaitu 3,5 persen karena pada bulan keempat, industri sepeda motor nasi­onal masih mampu menjual sebanyak 478.036 unit.

Data AISI menunjukkan secara kumulatif, sepanjang Januari-Mei 2016 penjualan sepeda motor nasional baru menyentuh angka 2,44 juta. Di mana Honda masih men­jadi pemimpin pasar, diikuti oleh Yamaha, lalu Kawasaki.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jatim, Moge Tabrak Minibus di Jalur Pantura Probolinggo

Sementara pada lima bu­lan pertama tahun lalu, pro­dusen sepeda motor anggota AISI masih mampu menjual 2,59 juta unit.

Penurunan penjualan sebesar 5,79 persen terse­but, menjadi penanda bahwa daya beli masyarakat Indo­nesia belum pulih. Padahal seperti diketahui, penjualan sepeda motor, mobil, dan semen menjadi salah satu indikator tingkat konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap pertumbu­han kredit kendaraan bermo­tor bisa tembus dua kali lipat sepanjang Juni 2016, bertepa­tan dengan masuknya Rama­dan sampai Lebaran.

(Alfian M|net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================