JAKARTA TODAY – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung bergerÂak stagnan. Dolar AS berada di kisaran Rp 13.100. Mengutip data perdagangan Reuters, doÂlar AS bergerak di Rp 13.118.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, posisi rupiah saat ini merupakÂan cerminan dari fundamental ekonomi Indonesia.
“Kalau sekarang ini ada di kisaran Rp 13.000 lebih, itu adalah cerminan dari fundaÂmental ekonomi Indonesia,†ujar Agus saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Senin (15/8/2016).
Agus menjelaskan, pihaknya selaku otoritas moneter terus memantau perkembangan niÂlai tukar rupiah. Sudah hapÂpy dengan rupiah yang sekaÂrang?
“Kalau kita meyakini bahwa nilai tukar rupiah yang sekarang dan yang kita ikuti selama 1 buÂlan terakhir, itu mencerminkan fundamental ekonomi IndoneÂsia,†ucap dia.
Agus mengungkapkan, seÂlain dari fundamental ekonomi yang terjaga, penguatan rupiah saat ini juga ditopang derasnya dana asing masuk dalam negeri.
“Dan kalau kita melihat ada perubahan nilai tukar, seÂlain dari fundamental ekonomi kita, juga ada pengaruh dari beÂsarnya dana masuk ke Indonesia dan minat daripada korporasi di Indonesia untuk melepas valuta asingnya,†tuturnya.
Agus menambahkan, BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar ruÂpiah agar tidak terlalu kuat atau pun lemah.
“BI selalu akan ada di pasar untuk meyakinkan bahwa nilai tukar kita tidak jauh atau tidak lepas atau tidak berlebihan atau kurang dibandingkan fundaÂmental kita. Karena kalau itu ada kelebihan atau kekurangan, BI pasti akan melakukan upaya untuk menjaga dia mencerÂminkan fundamental ekonomi kita,†pungkasnya.
(Abdul KaÂdir Basalamah/Net)
Bagi Halaman