Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan jumlah perguran tinggi di Jabar masih kurang. Terlebih, jumlah penduduknya tidak sebanding dengan jumlah perguruan tinggi.
Oleh : Yuska Apitya Aji
[email protected]
Bayangkan saja, jumÂlah penduduk di Jabar saat ini mencaÂpai lebih dari 46 juta jiwa. Selain faktor biaya ke perguruan tinggi, jumlahnya pun masih kurang. Pendirian perguruan tinggi rata-rata masih di kota besar.
“Oleh sebab itu pengemÂbangan perguruan tinggi ke daerah perlu ditekankan karena tak sebanding denÂgan jumlah penduduk,†tutur Heryawan, kemarin.
Menurutnya, pendidiÂkan di Jawa Barat harus bisa merata agar mudah diakses oleh masyarakat. Pihaknya juga mendorong kampus-kampus negeri di Jabar unÂtuk mendirikan kampus atau fakultas baru di daerah yang minat pendidikan hingga perguruan tingginya masih kurang.
“Perbandingan kampus negeri dan jumlah penduduk kita masih tidak sebanding. Jawa Barat penduduknya banÂyak, kampusnya hanya lima,†ucapnya.
Menurutnya, lima kampus negeri tersebut ialah UniverÂsitas Pendidikan (UPI), InstiÂtut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Islam Negeri (UIN) dan Universitas Siliwangi (Unsil).
Pria yang akrab disapa Aher ini mendorong perguÂran tinggi lebih mengemÂbangkan sumber daya alam di daerah. Sehingga, pengeÂlolaan alam ke depan bisa dilakukan oleh masyarakat di daerah itu sendiri.
“Kampus yang diperbanÂyak itu, yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam,†jelasnya.
Aher pun menyambut baik rencana Unpad membuat pola Multicampus. DiharapÂkan Unpad bisa mengemÂbangkan potensi-potensi alam di daerah Pangandaran seperti halnya Pariwisata, Pertanian, Perikanan hingga Perkebunan.
“Bayangkan saja, nelayan Cina bisa mendapatkan ikan tuna di perairan kita. Kita juga harus bisa karena harga ikan tuna di pasar ikan luar negeri sangat mahal,†tutup Aher.
Di tempat yang sama, RekÂtor Universitas Padjajaran, Prof Med Tri Hanggono AchÂmad menuturkan, pengemÂbangan perguruan tinggi negÂeri hingga ke daelah pelosok Pangandara mempunyai tuÂjuan mengembangkan bidang kelautan dan perikanan. Hal tersebut, lanjut dia, tidak hanya mendirikan fakultas baru saja.
“Untuk pelaksanaan pengembangan kampus ke luar domisili, berjalan denÂgan pola kerjasama MultiÂcampus,†tuturnya.
Unpad, kata dia, ingin mendorong pemberdayaan wilayah. Dengan jumlah penÂduduk yang banyak tidak memungkinkan seluruh penÂduduk ditampung oleh PerÂguruan Tinggi Negeri.
Pendirian kampus baru Unpad di Kabupaten PanganÂdaran ini dibangun di lahan seluas 40 hektar. Dana yang digelontorkan sendiri bersifat simultan, tidak hanya PemerÂintah Daerah, namun pusat akan diupayakan ikut memÂbantu.
“Ini bukan sekadar mendirikan program studi, tapi bagaimana kita mengemÂbangkan wilayah PanganÂdaran secara keseluruhan,†terangnya.
Menurutnya, dengan pemÂbangunan kampus ini, diyaÂkini bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah.
“Risetnya berjalan, pengembangan wilayah berjaÂlan. Sektor – sektor akademik strategis yang dihadirkan,†jelasnya.(Yuska Apitya)
Bagi Halaman