Donald-TrumpWASHINGTON TODAY- Sebanyak 50 pejabat senior keamanan nasional Partai Republik menyatakan menolak Donald Trump sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS) dari partai mer­eka. Mereka memperingatkan Trump akan menjadi presiden paling sem­brono dalam sejarah Amerika.

Pejabat senior yang menyatakan menolak Trump ini, termasuk mantan Direktur Keamanan Dalam Negeri AS, sejumlah direktur intelijen, penasihat senior kepresidenan AS dan mantan perwakilan dagang AS. Mereka ke­banyakan menjabat di bawah pemer­intahan Presiden Richard Nixon hing­ga George W Bush.

“Kami yakin bahwa dia (Trump) akan menjadi presiden yang berbaha­ya dan akan menempatkan keamanan nasional serta kesejahteraan negara kita pada risiko,” tu­lis para pejabat senior AS itu dalam pernyataan­nya, Selasa (9/8/2016).

Dalam pernyataan itu, mereka tidak me­nyebut lebih lanjut apakah mereka akan me­milih capres Partai Demokrat, Hillary Clinton. Namun mereka menyampaikan keraguan soal sosok Hillary. Yang jelas, terang-terangan mer­eka menegaskan tak akan memilih Trump dalam pilpres November mendatang. “Tidak ada dari kami yang akan memilih Donald Trump,” tegas pernyataan itu.

Para pejabat senior ini kompak menyatakan, pengusaha real estate asal New York itu tidak cocok menjabat Presiden AS. Trump disebut tidak memiliki karakter kuat, nilai, serta pen­galaman untuk menjadi presiden AS, ditambah ketidaktahuannya soal fakta-fakta dasar politik internasional.

Disebutkan para pejabat senior AS itu dalam pernyataannya, bahwa Trump tidak menunjuk­kan niat untuk belajar soal urusan luar negeri maupun ancaman keamanan nasional. “Dia (Trump) tidak mampu atau tidak berniat mem­bedakan kebenaran dan kebohongan,” sebut mereka dalam pernyataannya. “Kami yakin bahwa di dalam Kantor Oval, dia (Trump) akan menjadi presiden paling sembrono dalam seja­rah Amerika,” tegas pernyataan itu, yang juga menyebut Trump memiliki ‘kualitas berbahaya’.

Mereka yang menandatangani pernyataan ini antara lain Tom Ridge dan Michael Chertoff yang menjabat Menteri Keamanan Dalam Neg­eri AS di bawah Presiden George W Bush, kemu­dian mantan Direktur Intelijen Nasional AS John Negroponte serta Direktur CIA era Presiden Bush, Michael Hayeden. Terdapat juga nama mantan Perwakilan Perdagangan AS yang juga pernah menjabat Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick, dan juga mantan penasihat keamanan nasional untuk mantan Wakil Presiden AS, Dick Cheney. (Yuska Apitya/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================