JAKARTA TODAY– KementeriÂan Riset, Teknologi dan PendiÂdikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menyediakan 2.300 beaÂsiswa bagi dosen. Beasiswa itu terdiri dari 2.000 beasiswa unÂtuk pendidikan di dalam negeri dan 300 beasiswa ke luar negeri.
Untuk beasiswa kuliah dalam negeri pendaftaranÂnya sudah ditutup, sedangkan beasiswa ke luar negeri masih akan dibuka 1-2 hari lagi. Begitu kata Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristek Dikti, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti M.Sc PhD, di Surabaya, akhir pekan kemarin.
Dikutip dari Antara, Ali Ghufron mengatakan ada berbagai macam skema dan program, di antaÂranya BiÂdikmisi dan beaÂsiswa lain yang nilainya cukup tinggi. Saat ini sudah ada 1.000 beaÂsiswa yang sudah diaÂjukan dan s u d a h disetujui 600 beaÂsiswa.
A l i Ghufron berpendapat perguÂruan tinggi belum maksimal diÂkarenakan banyak dosen yang berpendidikan S1 dan juga seÂbagian banyak belum menjadi asisten ahli. Dosen juga masih banyak yang belum bekerja mengajar secara tetap.
Padahal, menurut perÂaturan, dosen harus terdaftar dan mempunyai NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus, dan NUP (Nomor Urut PendiÂdik). “Dulu, banyak dari Dinas Kesehatan atau Kementerian Kesehatan yang mengajar samÂpai malam namun tidak diakui. Dengan adanya nomor ini maka hak-hak dosen nantinya akan terpenuhi,†katanya.
Ia menambahkan, masih ada 30.000-an dosen, dari total 51.000 dosen, yang masih bergelar S1. Untuk mengatasi itu, kementerian mendorong mereka melanjutÂkan ke jenjang yang lebih tinggi. (Yuska Apitya)
Bagi Halaman