Untitled-23BANDUNG TODAY– Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim angka kemiskinan di Jawa Barat pada 2016 mengalami penu­runan sebesar 0,62 persen dibandingkan tahun lalu. Pada Maret 2016 tercatat penduduk miskin di Jabar mencapai 4.224.325 (8,95 persen), sedan­gkan September 2015 sebesar 4.485.654 orang (9,57 persen).

“Sehingga ada penurunan mencapai 261.329 orang,” kata Kepala BPS Jabar Bachdi Rus­wana di kantor BPS Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Jumat (5/8/2016).

Bachdi mengatakan jum­lah penduduk miskin di Jabar pada Maret 2016 untuk daerah perkotaan sebanyak 2.497.592 orang (7,67 persen). Sedangkan di daerah pedesaan sebanyak 1.726.733 orang (11,80 persen).

BACA JUGA :  Dipukuli Tetangga Pakai Balok Kayu, Kakek di Malang Tewas usai Dituduh Curi Motor

Dibandingkan dengan Sep­tember 2015, dia melanjutkan, terjadi penurunan persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 0,19 persen yaitu 8,58 persen menjadi 7,67 persen. Sementara di pedesaan, ujar Bachdi, terjadi kenaikan sebesar 0,19 persen yaitu 11,61 persen menjadi 11,80 persen.

Meski ada penurunan, menurut dia, jumlah penduduk di kota lebih besar dibanding desa. Sehingga, sambung dia, tidak berpengaruh besar ter­hadap perubahan di perkotaan. “Angka absolutnya ada di jum­lah penduduk. Di perkotaan leb­ih banyak dibandingkan perde­saan. Walau pedesaan naik, tapi sedikit juga penduduknya,” ucap Bachdi.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 3 Mei 2024

Dia menambahkan, peran­an komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan per­anan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. “Sumbangan GMK (Garis Ke­miskinan Makanan) terhadap garis kemiskinan sebesar 70,21 persen untuk daerah perkotaan. Sedangkan perdesaan sebesar 75,89 persen,” ujar Bachdi.(Yus­ka Apitya/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================