DEPOK TODAY– Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja PurÂnama (Ahok) menempati perÂingkat teratas sebagai calon guÂbernur yang paling diinginkan masyarakat Jakarta melalui surÂvei opinion leader yang dirilis Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP UI).
Ahok berhasil mengungÂguli Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan nilai rata-rata 79,74 persen. Persentase terseÂbut jauh meninggalkan RidÂwan Kamil yang hanya meraup 38,88 persen, serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bertengger di posisi ketiga denÂgan 38,67 persen.
Ketua LPP UI Hamdi Muluk mengatakan, profiling melalui survei opinion leader terseÂbut memperlihatkan bahwa Ahok jauh lebih unggul dari calon-calon lain yang sempat disebut-sebut sebagai pesaing petahana gubernur DKI Jakarta tersebut. “Dari keseluruhan asÂpek, Ahok, Ridwan Kamil mauÂpun Risma secara konsisten berada diperingkat tiga terbaik dari keseluruhan calon yang kami survei, tapi dari semua nama itu Ahok tetap jadi piliÂhan masyarakat DKI untuk meÂmimpin mereka,†tutur Hamdi di Jakarta, Senin (1/8/2016).
Menurut bekas tim sukses Jokowi-JK saat pilpres lalu itu penilaian tersebut berdasarkan pada dua dimensi terpenting yang harus dimiliki oleh peÂmimpin politik, yaitu kapabiliÂtas dan karakter personal.
“Kapabilitas yang dilihat itu track record mereka ini, gaya kepemimpinan juga, sedanÂgkan personal itu dilihat dari gaya (kepemimpinan) gimana, temperamen, integritas moral, yang begitu itu,†katanya.
Dalam survei tersebut, ujar Hamdi, terdapat sembilan tokoh yang menjadi fokus peÂnilain, yaitu Basuki Tjahja PurÂnama, Djarot Syaifulah, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto, Sjafrie Sjamsoeddin, Tri RisÂmaharini, Yoyok Riyo Sudibyo, dan Yusril Ihza Mahendra.
Hamdi menuturkan terpiliÂhnya sembilan tokoh tersebut berdasarkan kriteria rekam jejak dan prestasi. Selain itu pemilihan juga dilakukan berÂdasarkan deklarasi beberapa nama yang menyatakan akan maju sebagai calon gubernur Jakarta.
Lebih jauh Hamdi menÂgatakan, survei yang dilakuÂkan sebagai bentuk partisipasi publik untuk melihat calon-calon yang potensial dalam meÂmimpin Jakarta. “Agar nantiÂnya publik bisa menakar mana yang bisa memimpin dengan baik mana yang secukupnya saja. Ini juga dilihat dari kinerÂja, bukan popularitas semata,†kata Hamdi.
Hamdi menambahkan, dari kesembilan nama tersebut terdapat tiga nama yang palÂing tidak direkomendasikan dalam memimpin Jakarta berÂdasakaran hasil survei tersebut yaitu Yusril Ihza Mahendra, Sjafrie Sjamsoeddin, dan SanÂdiaga Uno. “Ini berdasarakan opini masyarakat dan beberapa pakar politik yang kami ajak untuk melakukan survei, ke deÂpannya mungkin survei ini bisa dijadikan rekomendasi dalam memilih pemimpin baik untuk parpol maupun masyarakat sendiri,†tandasnya.
(Yuska Apitya/net)
Bagi Halaman