Seleksi beauty contest revitalisasi blok F Pasar Kebon Kembang yang sempat gagal lelang menginjak babak baru, dikarenakan Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor pekan depan rencananya akan membuka pendaftaran ini secara terbuka.
Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]
Saya sudah terima SK-nya. Insya Allah segera mengumpulkan semua tim. Kita akan mulai ruÂmuskan lagi Kerangka Acuan Kerja (KAK). Pekan depan kita akan umumkan ke semuanya bahwa beauty contest akan dimulai kembali,†kata Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Beauty Contest Blok F Deni S HaruÂmantaka di Kantor Pasar JamÂbu Dua, Jumat (22/7/2016).
Deni juga mengaku akan berkonsultasi dengan melibatÂkan Dinas Pengawasan BanguÂnan dan Pemukiman (WasbangÂkim), Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor bagian Tim Pengawal Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D), bagian perekoÂnomian Pemerintah Kota (PemÂkot) Bogor agar semuanya berÂjalan dengan lancar.
“Sebelumnya, memang kami telah disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan pihak Kejari Bogor. Memang tidak jauh dari seÂbelumnya, tapi TP4D akan mendampingi agar aman, janÂgan sampai di kemudian hari menjadi masalah,†paparnya.
Deni yang juga menjabat DiÂrektur Umum (Dirum) PD PPJ Kota Bogor ini menambahkan, untuk proses beauty contest masih tetap sama dan tidak jauh berbeda. “Jadi kita yang akan bertanggung jawab. NanÂti juga kita akan buat schedule ( jadwal). Untuk syaratnya tiÂdak jauh dengan sebelumnya dan bahwa yang kami cari ini adalah investor, berarti dia telah memiliki pengalaman berinvestasi,†ungkapnya.
Yang pasti, investor harus memiliki uang, di samping dia memiliki kemampuan untuk membangun pasar sesuai denÂgan konsep yang kita inginkan untuk mengakomodir PedaÂgang Kaki Lima (PKL) di Dewi Sartika dan MA Salmun.
Ia menjelaskan, untuk Bank garansi pihaknya maÂsih memasukkannya sebagai syarat administrasi dan harus ada agar ada jaminannya ke depannya. “Bank garansi ini adalah jaminan dari Bank, besarannya 30%. Kami sudah melakukan kajian bahwa unÂtuk pembangunan revitalisasi ini kurang lebih Rp100 miliar, konsepnya kita serahkan keÂpada para investor,†jelasnya.
Menurutnya, jika 30%-nya adalah dari anggaran yang diaÂjukan pihak investor. Jika inÂvestor mengajukan Rp100 milÂiar berarti jaminannya adalah Rp30 miliar. “Jadi mudah-mudahan revitalisasi ini akan dilakukan tahun ini. Memang yang awalnya gagal, otomatis waktunya lebih lama. Dan kita mulai dari nol lagi,†tutupnya. (Abdul Kadir Basalamah/ ed:Mina)
Bagi Halaman