BOGOR TODAY – Kepolisian Sektor Sukaraja, Kabupaten Bogor, belum bisa memastiÂkan identitas dari tiga potonÂgan tubuh yang ditemukan di aliran Kali Baru. Pemilik potongan tubuh yang diduga korban mutilasi ini masih misÂterius.
Kepala Unit Reskrim PolÂsek Sukaraja AKP Sarjiman mengatakan, hasil uji forenÂsik di RS Bhayangkara IR Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, baru bisa menunjukÂkan dua ciri korban. Yakni, tinggi sekitar 160 sentimeter dan berkulit putih.
“Hingga saat ini, baru itu saja informasi yang kami teriÂma dari dokter forensik RS Kramatjati Polri. Potongan-poÂtongan tubuh yang ditemukan berasal dari satu jasad,†ujar Sarjiman di kantornya, Rabu (20/7/2016).
Temuan sejumlah potonÂgan tubuh itu dilaporkan warga selama dua hari bertuÂrut-turut. Pada Kamis 14 Juli, warga menemukan potongan pinggul hingga paha, potonÂgan kaki kiri, di aliran Kali Baru.
Penemuan kembali dilÂaporkan pada Jumat 15 Juli di anak sungai Kali Baru, sekitar empat kilometer dari penemuan semula. Potongan kaki sebelah kanan dilaporÂkan dalam kondisi sudah dikubur. Seluruh potongan tubuh dibawa ke RS Kramat Jati Polri untuk keperluan identifikasi.
Sejak temuan potongan tuÂbuh di Kali Baru ramai diberiÂtakan, terdapat tiga warga yang mendatangi Kantor Polsek SuÂkaraja. Mereka curiga korban mutilasi merupakan anggota keluarganya yang hilang.
Dari tiga orang yang melÂapor, salah satunya yakni Rusdiani, warga Ciomas, KaÂbupaten Bogor, mencabut laporannya. Anak dari RusdiÂani yang sebelumnya diduga korban mutilasi telah kemÂbali ke rumah. “Masih ada dua laporan, masing-masing dari warga asal Cianjur dan Cakung, Jakarta Timur,†kata dia.
Polisi kemudian meminta warga yang melapor, menÂjalani tes DNA di RS Polri KraÂmatjati Polri. Tes DNA dapat dilakukan secara mandiri, atau dengan bantuan Polsek Sukaraja.
“Tapi dua-duanya belum ada koordinasi lanjutan, mereÂka hanya datang saat melapor keluarganya yang hilang,†pungkas Sarjiman. (Abdul KaÂdir Basalamah/ed:Mina)
Bagi Halaman