JAKARTA TODAY -Pasca usaha kuÂdeta yang mengguncang Turki pada akhir pekan lalu, bursa saham di IsÂtanbul anjlok 7,1% pada Senin awal pekan ini. Nilai tukar lira Turki semÂpat turun 5% dan pada akhirnya dituÂtup turun 1,4%.
Sepanjang akhir pekan lalu, pemerintahan Turki sudah memÂperkirakan ini akan terjadi, dan berkonsultasi kepada bank sentral serta Kementerian Keuangan untuk melakukan seluruh tindakan yang dibutuhkan untuk membuat perekoÂnoman tenang.
Bank sentral Turki telah meÂnyatakan akan menyediakan uang unÂtuk membantu likuiditas perbankan. Pada Senin awal pekan, bursa saham Turki bergerak turun mendekati 9%, sebelum pada akhirnya ditutup turun 7%. Padahal sebelum adanya usaha kudeta, burasa saham Turki sudah naik hampir 15% sejak awal tahun.
Salman Ahmed, selaku Kepala Strategis dari manajer investasi di Swiss, yaitu Lombard Odier, menÂgatakan usaha kudeta menimbulkan guncangan di pasar keuangan Turki. Usaha kudeta ini bisa menghantam bisnis pariwisata di Turki, yang sanÂgat krusial bagi perekonomian negaÂra tersebut.
Saham-saham sektor yang berkaiÂtan dengan pariwisata anjlok. SaÂham operator bandara, TAV, anjlok 17,34%. Sementara saham Turkish Airlines jatuh 12,58%.
Pada Mei 2016 lalu, jumlah wisaÂtawan asing yang datang ke Turki tuÂrun 35%. “Ini karena ketidakstabilan politik, dan profil Turki yang rapuh di dunia luar. Sektor pariwisata akan terhantam lebih buruk lagi, dan aset-aset sektor keuangan di Turki berada di dalam tekanan,†kata Ahmed diÂlansir dari BBC, Selasa (19/7/2016).
Bank Dunia juga memperkirakan ada perlambatan pertumbuhan ekoÂnomi Turki menjadi 3,5% di tahun ini, dari 4,5% pada tahun lalu. (AbÂdul Kadir Basalamah/Net)
Bagi Halaman