dat11-2-2014IMG_1679JAKARTA TODAY– Setoran cukai ke kas negara pada pa­ruh pertama 2016 anjlok 27,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, setelah hanya menyumbang Rp43,72 triliun.

Penerimaan yang dikutip oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) itu masih jauh dari harapan karena baru 29,52 persen dari target Rp148,09 triliun yang dipatok di Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara Perubahan (APBNP) 2016.

Heru Pambudi, Direktur Jen­deral Bea dan Cukai mengaku telah memperkirakan setoran cukai akan lebih rendah pada periode Januari-Juni 2016. Hal itu sejalan dengan merosotnya pemasukan negara dari Cukai Hasil Tembakau (CHT).

Ia mengungkapkan, realisa­si penerimaan CHT sepanjang paruh pertama tahun ini hanya sebesar Rp41,38 triliun atau 29,20 persen dari target Rp141,7 triliun di APBNP 2016. Angka ini turun 29,03 persen dari penca­paian periode yang sama tahun lalu, Rp58,30 triliun.

BACA JUGA :  Diduga Punya Masalah Disekolah, Siswa SMK di Gunungsitoli Nekat Gantung Diri

“Realisasi (penerimaan cu­kai) tahun ini dibandingkan ta­hun ini, khususnya di bulan Jan­uari dan Februari itu memang relatif lebih rendah, tetapi sudah kami perkirakan, sehingga sam­pai dengan sekarang (realisasi penerimaan cukai) itu masih sesuai prediksi kami,” ujar Heru di kantor pusat Kementerian Keuangan, Senin (11/7/2016).

Ia berdalih, turunnya pen­erimaan CHT disebabkan oleh kenaikan cukai rokok yang mu­lai berlaku per 1 Januari 2016. Selain itu, lanjutnya, pelunasan pita cukai yang wajib dipesan se­belum 31 Desember 2015 juga tu­rut mengurangi potensi peneri­maan dari ‘pajak dosa’ tersebut.

Sementara itu, realisasi cu­kai minuman mengandung etil alkohol justru naik 30,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp2,26 triliun. Hal serupa juga terjadi pada realisasi penerimaan cu­kai etil alkohol yang naik 10,64 persen dibandingkan Januari- Juni 2015, Rp79,23 miliar.

BACA JUGA :  Kebakaran Hangsukan Kapal Wisata Sea Safari 7 di Perairan Labuan Bajo

Kendati demikian, Heru tetap optimistis penerimaan cu­kai tahun ini akan sesuai target karena biasanya terjadi lonjakan pada akhir tahun.

Untuk kepabeanan, DJBC mencatat penerimaan bea mas­uk sebesar Rp16,01 triliun pada semester I 2016 atau 48,12 pers­en dari target Rp33,37 triliun. Sementara, bea keluar tercatat sebesar Rp1,29 triliun atau 54,23 persen dari target Rp 2,5 triliun.

Secara keseluruhan, peneri­maan bea dan cukai Januari-Juni 2016 tercatat sebesar Rp61,13 triliun atau 33,23 persen dari target Rp183,96 triliun di APBNP 2016.(Yuska Apitya/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================