BOGOR, Today – Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online hari terakhir, Rabu (29/06/2016) yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bogor, berlangsung sangat membumi. Artinya, sekolah terakreditasi A itu juga melayani para pendaftar yang datang lang langsung tanpa menggunakan online.
Humas SMKN 1 Kota Bogor, Nani Maryani mengaku pihaknya sanÂgat memahami tidak semua orang memiliki gadget, oleh karena itu pihaknya siap jaga gawang untuk memfasilitasi mereka yang ingin mendaftar langsung ke SMKN 1.
“Kan tidak semua orang pakai gadget, jadi kami lebih ‘pribumi’ saja, artinya melayani mereka yang langsung datang kesini,†tuturnya.
Para pendaftar yang sudah di verÂifikasi dan sudah di validasi di SMKN 1 ini ada sekitar 700an untukk lima kejuruan yang ada di sekolah itu.
Kualifikasi untuk melakukan verÂifikasi sendiri, pihaknya memastikan peserta asli Kota Bogor baik sekolah juga domisili. Kemudian ada veriÂfikasi surat kesehatan pernyataan dari puskesmas, kemudian melakuÂkan penyaringan daftar nomor ujian nasional yang ada di komputer, keÂmudian verifikasi jurusan pilihan.
“Jadi verifikasi itu dengan orangÂnya, sebab dari lima jurusan hanya dua jurusan yang dapat mereka amÂbil sebagai kandidat, mereka yang memutuskan,†urai Wakasek KesÂiswaanSMKN 1, Solihin ketika diteÂmui BOGOR TODAY.
Untuk proses penerimaan, sambung Solihin, pihaknya hanya melakukan verifikasi data dan tiÂdak menggunakan tes lagi. “Setelah semua beres ada tahapan lain,
Selain Kota, pihaknya juga membuka pintu yang lebar bagi calon peserta didik yang dari luar Kota Bogor, seperti KaÂbupaten Bogor, Depok dan Sukabumi. “Kami memneriÂma calon peserta didik dari provinsi Jawa Barat ini, hanya saja penentuan kuotanya terÂgantung di online sendiri, semua orang bisa melihat di websitenya sendiri,†tuturnya. Selanjutnya, sambung dia, yang menentukan diterima atau tidaknya itu adalah haÂsil nilai ujian nasional (UN). “Passing grade itu akan terlihat di akhir nanti, karenakan kita akan memilih merÂeka yang paling tinggi nilai UN nya. Masyarakat bisa dengan mudah meÂlihat sendiri prosesnya, dengan beÂgini semua serba terbuka dan terus update,†imbuhnya. (Latifa Fitria)
Bagi Halaman