BOGOR TODAY- Persaingan anÂtar bakal calon Ketua DPD Partai Golkar (PG) mulai keras. Saling seÂrang secara politik kepada bakal calon (Balon) mulai dilepaskan.
Salah satunya datang dari KetÂua organisasi sayap PG, MKGR, Yus Ruswandi. Yus mulai buka suara dan melontarkan sindiran kepada Balon lain yang sudah meÂnyatakan diri akan maju sebagai ketua. “Saya memang sengaja tidak bersuara di media, karena belum saatnya. Biarkan dulu yang lain cuap-cuap dan membangun pencitraan di masyarakat,†kata Yus yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Bogor saat ditanya Bogor Today di ruang Komisi C DPRD Kota Bogor, keÂmarin.
Ditanya soal mulai menÂgalirnya dukungan organisasi sayap PG lainnya, yakni Kosgoro dan Ketua Pengurus Kecamatan Bogor Tengah, Indra kepada Heri Cahyono, Yus menilai itu hanya pencitraan saja. “Itu ibarat memukul gong dengan tangan sendiri. Saya tidak mau melakuÂkan itu. Biarkan air mengalir dari atas,†ucap Yus dengan santai.
Namun demikian, Yus menÂegaskan bila dirinya akan menguÂpas habis program dan visi misÂinya dalam membesarkan Golkar kedepan. Tetapi dia tidak mau sesumbar. “Tunggu saja tanggal mainnya. Kalau saya buka sekaÂrang, nanti strategi politik saya dicuri orang,†sebutnya.
Yus juga menegaskan bila dirinya sudah sangat siap untuk memimpin Golkar Kota Bogor, apabila dirinya di percaya partai untuk mengemban tugas terseÂbut. “Hubungan politik saya baÂgus dengan rekan-rekan kader. Silahkan tanyakan langsung saja dengan mereka,†katanya.
Menyikapi hal itu, Sekertaris DPD Golkar yang juga Balon Ketua DPD, Heri Cahyono tak mau ambil pusing. Ia menilai, apa yang diucapkan Yus Ruswandi akan menjadi kritikan yang memÂbangun bagi dirinya. Dimana kritikan dapat menjadi bahan introspeksi untuk memperbaiki diri. “Kritikan itu akan menjadi jamu yang akan membuat saya sehat dan kuat. Saya tidak mau menunjukkan kelemahan calon lain,†tegas HC, sapaan akrabnya.
Heri menilai, apa yang dilonÂtarkan Yus Ruswandi merupakan cara dan strategi untuk menarik simpati. Dan dirinya menghorÂmati hal itu. Dirinya pun menÂgapresiasi, munculnya sejumlah Balon Ketua DPD.
Menurutnya, semakin banyak kader yang muncul mencalonkÂan diri sebagai ketua, berarti PG telah berhasil dalam melakukan proses pengkaderan. “Mereka semua dimata saya adalah kadÂer golkar yang telah berjuang berkontribusi membesarkan PG. Dan mereka memiliki perÂsyaratan untuk dipilih,†sebutÂnya.
Heri juga mengapresiasi, duÂkungan politis yang mengalir keÂpadanya. Ia akan berupaya menÂjaga komitmen dan kepercayaan itu melalui kerja keras dan kerja cerdas. “Saya merasa bersyukur jika ada PK atau oraganisasi sayap PG yang mendukung saya. Tentu itu satu penghormatan. Yang terÂpenting saat ini adalah bekerja. Karena hanya itu yang bisa memÂbuat saya tidak memikirkan hal negatif yang ada di pihak lain,†tandasnya.
Pengamat Politik LIPI Jakarta Syafuan Rozi memprediksi, perÂhelatan Musda Golkar Kota Bogor bakal diwarnai persaingan tak sehat. Bakal calon (Balon) Ketua bakal saling sikut untuk menÂjatuhkan balon lainnya.
Prediksinya itu didasari dari prilaku sejumlah elit politik yang berambisi untuk merai kekuaÂsaan.
“Persaingan akan diwarnai oleh usaha-usaha penjegalan atau lebih umum dikenal sebagai black campaign atau negatif camÂpaign,†sebutnya saat dihubungi Pewarta Bogor Today.
Dalam Munaslub Golkar beÂberapa waktu lalu, Black CamÂpaign juga mewarnai perhelatan tersebut. Dimana beberapa calon saling serang secara politik pada balon lainnya.
Syafuan pun mencontohkan, Ade Komarudin (Akom) sempat diserang isu-isu negatif. Mulai dari kepemilikan jet pribadi yang disebut-sebut sebagai grativikasi sampai surat perjanjian antara Aburizal Bakrie dan Akom, yang berisi Akom boleh jadi Ketua DPRD tetapi tidak boleh jadi KetÂua DPRD. Namun hingga kini, isu tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
Hal itu juga terjadi pada Balon lainnya, seperti Setya Novanto. “Di daerah, saya meyakini bila usaha-usaha penjegalan antar balon bakal terjadi dalam perÂhelatan kursi Ketua DPD Golkar Kota Bogor,†terangnya.
Usaha penjegalan yang diÂmaksudnya itu, bisa berupa sindiran, ledekan, perang urat saraf (psywar), dan isu politik uang. “Menginggat, isu politik uang bukanlah barang baru dalam dunia politik,†singkatÂnya.(Patrick|Yuska)
Bagi Halaman