golkarBOGOR TODAY- Persaingan an­tar bakal calon Ketua DPD Partai Golkar (PG) mulai keras. Saling se­rang secara politik kepada bakal calon (Balon) mulai dilepaskan.

Salah satunya datang dari Ket­ua organisasi sayap PG, MKGR, Yus Ruswandi. Yus mulai buka suara dan melontarkan sindiran kepada Balon lain yang sudah me­nyatakan diri akan maju sebagai ketua. “Saya memang sengaja tidak bersuara di media, karena belum saatnya. Biarkan dulu yang lain cuap-cuap dan membangun pencitraan di masyarakat,” kata Yus yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Bogor saat ditanya Bogor Today di ruang Komisi C DPRD Kota Bogor, ke­marin.

Ditanya soal mulai men­galirnya dukungan organisasi sayap PG lainnya, yakni Kosgoro dan Ketua Pengurus Kecamatan Bogor Tengah, Indra kepada Heri Cahyono, Yus menilai itu hanya pencitraan saja. “Itu ibarat memukul gong dengan tangan sendiri. Saya tidak mau melaku­kan itu. Biarkan air mengalir dari atas,” ucap Yus dengan santai.

Namun demikian, Yus men­egaskan bila dirinya akan mengu­pas habis program dan visi mis­inya dalam membesarkan Golkar kedepan. Tetapi dia tidak mau sesumbar. “Tunggu saja tanggal mainnya. Kalau saya buka seka­rang, nanti strategi politik saya dicuri orang,” sebutnya.

Yus juga menegaskan bila dirinya sudah sangat siap untuk memimpin Golkar Kota Bogor, apabila dirinya di percaya partai untuk mengemban tugas terse­but. “Hubungan politik saya ba­gus dengan rekan-rekan kader. Silahkan tanyakan langsung saja dengan mereka,” katanya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Menyikapi hal itu, Sekertaris DPD Golkar yang juga Balon Ketua DPD, Heri Cahyono tak mau ambil pusing. Ia menilai, apa yang diucapkan Yus Ruswandi akan menjadi kritikan yang mem­bangun bagi dirinya. Dimana kritikan dapat menjadi bahan introspeksi untuk memperbaiki diri. “Kritikan itu akan menjadi jamu yang akan membuat saya sehat dan kuat. Saya tidak mau menunjukkan kelemahan calon lain,” tegas HC, sapaan akrabnya.

Heri menilai, apa yang dilon­tarkan Yus Ruswandi merupakan cara dan strategi untuk menarik simpati. Dan dirinya menghor­mati hal itu. Dirinya pun men­gapresiasi, munculnya sejumlah Balon Ketua DPD.

Menurutnya, semakin banyak kader yang muncul mencalonk­an diri sebagai ketua, berarti PG telah berhasil dalam melakukan proses pengkaderan. “Mereka semua dimata saya adalah kad­er golkar yang telah berjuang berkontribusi membesarkan PG. Dan mereka memiliki per­syaratan untuk dipilih,” sebut­nya.

Heri juga mengapresiasi, du­kungan politis yang mengalir ke­padanya. Ia akan berupaya men­jaga komitmen dan kepercayaan itu melalui kerja keras dan kerja cerdas. “Saya merasa bersyukur jika ada PK atau oraganisasi sayap PG yang mendukung saya. Tentu itu satu penghormatan. Yang ter­penting saat ini adalah bekerja. Karena hanya itu yang bisa mem­buat saya tidak memikirkan hal negatif yang ada di pihak lain,” tandasnya.

BACA JUGA :  Bejat, Oknum Guru Diduga Lecehkan Sejumlah Siswi di Tanjab Barat

Pengamat Politik LIPI Jakarta Syafuan Rozi memprediksi, per­helatan Musda Golkar Kota Bogor bakal diwarnai persaingan tak sehat. Bakal calon (Balon) Ketua bakal saling sikut untuk men­jatuhkan balon lainnya.

Prediksinya itu didasari dari prilaku sejumlah elit politik yang berambisi untuk merai kekua­saan.

“Persaingan akan diwarnai oleh usaha-usaha penjegalan atau lebih umum dikenal sebagai black campaign atau negatif cam­paign,” sebutnya saat dihubungi Pewarta Bogor Today.

Dalam Munaslub Golkar be­berapa waktu lalu, Black Cam­paign juga mewarnai perhelatan tersebut. Dimana beberapa calon saling serang secara politik pada balon lainnya.

Syafuan pun mencontohkan, Ade Komarudin (Akom) sempat diserang isu-isu negatif. Mulai dari kepemilikan jet pribadi yang disebut-sebut sebagai grativikasi sampai surat perjanjian antara Aburizal Bakrie dan Akom, yang berisi Akom boleh jadi Ketua DPRD tetapi tidak boleh jadi Ket­ua DPRD. Namun hingga kini, isu tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

Hal itu juga terjadi pada Balon lainnya, seperti Setya Novanto. “Di daerah, saya meyakini bila usaha-usaha penjegalan antar balon bakal terjadi dalam per­helatan kursi Ketua DPD Golkar Kota Bogor,” terangnya.

Usaha penjegalan yang di­maksudnya itu, bisa berupa sindiran, ledekan, perang urat saraf (psywar), dan isu politik uang. “Menginggat, isu politik uang bukanlah barang baru dalam dunia politik,” singkat­nya.(Patrick|Yuska)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================