SESUAI JADWAL, tiga finalis sayembara desain Situ Front City (SFC) diumumkan, Senin (7/12/2015). MerÂeka adalah, Rulyan Ali Parinduri, Nur Afiah Taufik, dan Ardhyasa Fabrian Gusma.
Para finalis tersebut berhasil lolos dari babak penilaian I dan penilaian lanjutan oleh tim juri. Mereka mengalahkan 24 kelompok peserta yang mendaftar sebagai peserta lomba desain SFC.
Para dewan juri yang menilai karya para peserta sayembara adalah Dr Ir Ernan Rustiadi, M. Agr (dosen Fakultas Pertanian IPB dan angÂgota Komite Perencanaan Pembangunan KabuÂpaten Bogor), Ketua Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia Dr Ir Siti Nurisjah, M. SLA, Ir Woerjantari Soedarsono MT. IAI, Ir Abang Winarwan, MSA, MAE, IAI, dan M Archica Danisworo, ST AIA ketiganya dari Ikatan ArÂsitek Indonesia (AIA).
Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, Dr Ir Syarifah Sofiah, tiga konsep desain dari tiga finalis tersebut sangat diÂmungkinkan untuk dipakai semuanya. NaÂmun, kepastiannya pihak Bappeda akan berkonsultasi dengan para ahli. “Nanti kita bahas dulu dengan para pakar. Apakah juara satu saja yang dipakai atau kombinasi ketiganya,†ujar Syarifah kepada Bogor ToÂday, Senin (7/12/2015).
Ia menambahkan, ketiga finalis terseÂbut masih harus menyampaikan presentasi di depan para juri dan pihak penyelenggaÂran sayembara, yakni Bappeda Kabupaten Bogor. Presentasi dijadwalkan pada Sabtu 19 Desember 2015 mendatang. Hasil preÂsentasi ini akan menjadi dasar penilaian bagi ketiga finalis, mana konsep atau ranÂcangan yang bakal dipakai untuk mengemÂbangkan Cibinong.
“Kita dengarkan dulu presentasi merÂeka. Kalau, dari tiga kandidat ini layak dan apik untuk diaplikasikan, kenapa tidak dikombinasikan,†tandas Syarifah.
Salah satu juri, Ernan Rustiadi menÂgungkapkan, penilaian meliputi empat asÂpek, yakni diemensi ekologis, urban design, desain grafis dan mudah diimplementasiÂkan.
Sayembara desain Situ Front City diseÂlenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Bogor dalam rangka mencari konsep ideal pembanÂgunan Cibinong Raya sebagai kota metropoliÂtan berbasis alam. Sayembara ini berhadiah tota Rp 175 juta.
(Rishad Noviansyah)