IMG_9929Terjun di dunia entertain ternyata tak sekedar pajang muka dan pamer ketampanan atau kecantikan saja. Bahkan, tak sedikit publik yang menilai bahwa kehidupan entertainer selalu dijejali gemerincing duit. Untuk menjadi seorang entertainer dibutuhkan banyak pengorbanan. Ditolak saat casting hingga dibayar dengan bandrol tipis.

Oleh : Abdul Malik
[email protected]

Hal ini yang di rasakan Isabella Tan atau kerap disapa Bella. Wanita berdarah Tiong-hoa ini memilih berkarir di dunia enter­tain, karena sejak kecil ia menyu­kai hal-hal yang berbau seni dan sering menjadi juara dalam bi­dang seni lukis, modelling dan masih banyak lagi.

“Saya akan terus menjadi entertainer karena ini dunia saya. Sejak kecil saya sangat senang dengan yang namanya kesenian,” ungkap Bella.

BACA JUGA :  Pencuri Gondol 13 Kambing Ketahanan Pangan Milik Pemdes di Bogor

Berbagai macam tantan­gan sudah ia hadapi seperti persaingan antar entertainer, rasa capai dan masih banyak lagi. Namun dengan kegigihan, ia mulai berhasil memupuk hasil.

Hebatnya lagi, pun sudah malang melintang di jagad hiburan, Bella tetap menomor satukan pendidikan. Bella dewasa tumbuh dan berhasil menya­bet gelar sarjana bidang bisnis. Ram­pung kuliah bisnis, ia tak puas. Kini, ia mendalami ilmu hukum di sebuah kampus di Kota Bogor.

“Menurut saya dunia educa­tion itu sangat penting buat kita, sedangkan dunia entertain itu ti­dak akan bertahan lama. Saya selalu menekankan bahwa dunia pendidi­kan akan selalu saya raih sampai ka­panpun,” tuturnya.

BACA JUGA :  Hilang Sejak Lebaran, Lansia Penderita Stroke Ditemukan di Dalam Sumur

Bella mempunyai cita-cita men­jadi seorang notaris dan juga seorang pebisnis, karena ia terinspirasi oleh ka­kaknya yang juga sukses dalam dunia bisnis yang sekarang menjadi direktur di salah satu perusahaan.

“Setelah lulus menjadi sarjana hu­kum, saya ingin meneruskan magister hukum dan bisnis. Setelah itu saya in­gin mempunyai double job menjadi no­taris dan juga pebisnis,” kata dia.

Saat ini Bella juga aktif mengikuti organisasi sosial keberagaman agama dan budaya yang tujuannya pun sangat mulia. “Saya tidak ingin membeda-be­dakan ras dan agama. Karena itu saya memiliki banyak teman yang agama dan rasnya bermacam-macam,” pung­kasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================

1 KOMENTAR