JAKARTA TODAY- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat tidak membawa isu kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar ke ranah agama.

Menurutnya, persoalan antaretnis di Myanmar tak bisa disamakan dengan kondisi Indonesia karena taraf kerukunan antaretnis dan umat beragama antar kedua negara diklaim berbeda.

“Saya kira masyarakat Indonesia cukup dewasa. Jakarta waktu pilkada hari-H juga aman-aman saja,” kata Tjahjo di kantornya, Senin (4/9).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 18 April 2024

Menteri dari PDI Perjuangan itu juga mengklaim negara telah hadir dalam membantu penyelesaian konflik di Myanmar.

Tjahjo mengatakan, posisi Indonesia sebagai negara tetangga sudah keras terhadap Myanmar. Solidaritas juga ditunjukkan pemerintah dengan jalan mengirim Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar.

“Pemerintah sudah hadir, merespons mayoritas aspirasi masyarakat Indonesia melalui Menlu, memperkuat diplomasi baik ASEAN maupun ke semua negara. Dengan langkah-langkah yang ada saya kira sebagai sesama ASEAN sudah ada posisi keras menyatakan keprihatinan,” katanya.

BACA JUGA :  Mahkota Binokasih dan Artefak Perjalanan Islam Dipamerkan di Perpustakaan Kota Bogor

Mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu juga menunjukkan penerimaannya terhadap berbagai aksi solidaritas yang digelar berbagai elemen masyarakat menanggapi konflik antaretnis di Myanmar. Namun, menurutnya setiap aksi yang digelar harus mengantongi izin dari pihak kepolisian.

============================================================
============================================================
============================================================