JASINGA LINE – Pendirian Portal yang menutup akses jalan masyarakat di Kampung Cikedung Desa Koleang Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor yang sudah berjalan tiga bulan hingga sekarang menuai protes dari masyarakat.  Pasalnya, keberadaan Portal yang menutup akses jalan desa milik aset Pemerintah di Desa Koleang justru melumpuhkan perekonomian masyarakat, karena distribusi hasil pertanian masyarakat kini terhambat secara total.

Cecep (45) warga Koleang salah satu petani kayu mengaku, sejak akses jalan desa yang setiap hari nya digunakan oleh masyarakat dan petani yang telah ditutup portal oleh pihak yang mengaku dari PT. Wahana Sejahtera Global, kini masyarakat tidak bisa mengirimkan hasil  panen pertanian nya ke luar wilayah. Armada pengangkutan berupa truk tidak bisa masuk ke jalan desa karena terhalang oleh Portal yang dijaga oleh preman sewaan dari luar wilayah jasinga.

BACA JUGA :  Pasangan Jaro Ade - Anang Hermansyah Berpeluang Maju di Pilbup Bogor 2024

“Kini Truk pengangkut hasil pertanian kami tidak bisa masuk karena terhalang oleh portal besi yang menutup jalan milik Pemerintah. Sudah tiga bulan terakhir ini kami tidak bisa bekerja. Tidak ada alternatif jalan lain yang bisa kami lalui,” keluhnya, Jumat (12/1/2018).

Cecep menuturkan, dirinya merasa kecewa dengan aparatur Pemerintah setempat yang tidak bisa memberikan solusi dan belum juga ada tindakan dari Muspika. Dia sudah berkeluh-kesah ke desa, namun belum juga ada tindakan terhadap pembukaan akses jalan masyarakat yang diklaim milik prusahaan tersebut. Padahal, jalan tersebut merupakan aset pemerintah desa yang sebelumnya lahan tersebut milik perkebunan eks HGU yang kini jalan tersebut digunakan untuk akses transportasi masyarakat dan para petani.

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

“Kami bersama masyarakat lainnya resah akibat portal penutupan jalan sepihak tanpa ada kordinasi. Saya harap Muspika Jasinga segera melakukan tindakan nyata agar masyarakat tidak melakukan aksi diluar batas, karna ini sudah membuat warga menjadi terganggu,” terangnya.

Sementara itu, Sulaeman Simon Kepala Operasional lapangan PT. Wahana Sejahtera Global mengklaim, bahwa lahan yang saat ini digunakan untuk akses jalan masyarakat merupakan milik perusahaan.

============================================================
============================================================
============================================================