Oleh : Bahagia, SP., MSc. Sedang Menempuh Program Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan IPB dan Dosen tetap Universitas Ibn Khaldun Bogor

 

Hutan mangrove salah satu jenis hutan yang tumbuh cukup baik pada daerah pantai menuju lautan. Saat ini total luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3954996,92 Ha. Kerusakan hutan mangrove di beberapa propinsi di Indonesia sangat memprihatinkan.

Bahkan, lebih dari 60 persen dalam keadaan rusak. Luas hutan Mangrove di propinsi Jawa Barat saat ini mencapai 27218,36 ha. Hanya sakitar 16,23 dari total luasan tersebut masih dalam kondisi yang baik. Sekitar 32,34 kondisi hutan mangrove di propinsi Jawa Barat dalam keadaan rusak sedang dan sekitar 50,54 persen rusak parah.

Artinya lebih dari 80 persen hutan mangrove di propinsi Jawa Barat dalam keadaan rusak. Disamping itu, kerusakan hutan mangrove lebih dari 50 persen juga terjadi di propinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Sekitar 23,25 persen hutan mangrove dalam keadaan baik di propinsi Aceh dari total luas sekitar 58985,57 Ha.

BACA JUGA :  Cara Membuat Gyoza Ayam dan Sayuran Goreng yang Simple Renyah dan Gurih

Sedangkan di propinsi Sumatera Utara total luas hutan mangrove mencapai 175428,80 Ha. Hutan mangrove dalam kondisi baik hanya sekitar 15,28 persen dari total luas hutan mangrove. Luas total hutan mangrove mencapai 40226,30 hektar. Kemudian, kerusakan mangrove juga terjadi di propinsi Sulawesi Selatan.

Luas hutan mangrove mencapai 41065,20 dan kondisi baik hanya sekitar 22,00 persen. Selanjutnya kerusakan hutan mangrove tertinggi kedua berada di propinsi Lampung. Sekitar 53,67 telah mengalami kerusakan dan kerusakan sedang sekitar 17,57 persen. Total luas wilayah hutan mangrove pada wilayah ini sekitar 17110,00 Hektar (Statistik Sumberdaya laut dan Pesisir,2017).

Kerusakan hutan mangrove di Indoneia akan berdampak terhadap persoalan ekologis. Mangrove mempunyai fungsi sosial kemasyarakatan, ekonomi dan ekologis. Mangrove berfungsi sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat karena petani bisa membangun tambak udang disekitar hutan mangrove, tambak garam dan menambil kayu mangrove.

Sekaligus menangkap hewan alam baik biawak, udang, kepiting dan ikan. Sedangkan secara ekologis, mangrove mempunyai peran penting untuk menjaga bibir pantai sehingga daerah lautan tidak semakin meluas. Mangrove juga sebagai rumah berbagai jenis hewan termasuk ikan, udang, reptile, dan berbagai jenis hewan primata.

BACA JUGA :  Dilanda Hujan Deras, Atap Kelas SMA Negeri 1 Ciampea Ambruk

Mangrove juga mempunyai fungsi fisik yaitu membuat lingkungan sejuk dan menahan gelombang air lautan. Akhirnya seluruh kehidupan disekitar mangrove tidak bermasalah secara sosial seperti kemiskinan. Mereka mendapatkan mata pencaharian dari mangrove dan lautan.

Disamping itu, menurut Cecep Kusmana (2011) mangrove berfungsi sebagai tempat berlindung sepesiaes (shelter), tempat bertelur dan berkembang biak. Kerusakan mangrove pada umumnya karena perluasan tambak udang dan ikan. Mau tidak mau mangrove menjadi korban karena lahan tidak lagi memadai. Selanjutnya, hutan mangrove rusak karena tekanan produksi pertanian.

Lahan pertanian kian menyempit sehingga lahan pasir dan yang ada mangrove dikorbankan. Ditambah lagi dengan perluasan permukiman warga sehingga hutan mangrove harus dibatat. Selanjutnya, hutan mangrove dirusak karena sudah mulai kelangkaan kayu.

============================================================
============================================================
============================================================