02-06-2014Lo-que-como“Generasi sekarang, cenderung makan di restoran siap saji. Itu ditengarai tidak sehat, dan memicu beberapa penyakit, termasuk kanker mammae atau kanker payudara serta kanker serviks”

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Budaya urban salah sa­tunya ditandai dengan kegemaran mengon­sumsi makanan cepat saji, ternyata dapat me­micu sejumlah penyakit, dianta­ranya kanker mammae atau kank­er payudara serta kanker serviks

Di beberapa kota besar di In­donesia, temuan kasus dua kank­er tersebut saat ini cenderung me­ningkat. Kanker serviks pada 2014 lalu ada 332 kasus, sementara kanker payudara 1.122 kasus. An­gka tersebut semakin bertambah pada tahun 2015 khususnya pada kanker payudara sebanyak 2.205 kasus, sedangkan kanker serviks ada 390 kasus.

“Generasi sekarang, cenderung makan di restoran siap saji. Itu ditengarai tidak sehat, dan memicu beberapa penyakit, termasuk kank­er mammae atau kanker payudara serta kanker serviks,” kata Ketua Bidang Pengembangan Profesi PB PAPDI, Dr. dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD, K-HOM, FINASIM.

BACA JUGA :  Agar Tak Mudah Sakit saat Puasa, 5 Minuman Ini Bisa Tambah Imunitas

Workshop yang digelar se­hari tersebut, diikuti oleh tenaga medis dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Semarang. Sejum­lah narasumber yang dihadirkan diantaranya adalah Kepala Bi­dang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Jawa Tengah, dr Wahyu Setianingsih dan Pakar Kebidanan terkait kanker RSUP Dr Kariadi, dr Supriyono SpOG.

Gunadi mengimbau, seluruh tenaga medis termasuk mereka yang bertugas di Puskesmas un­tuk mendeteksi dini kanker mam­mae dan kanker serviks. Pihaknya meminta kepada tenaga medis yang ada, untuk mendeteksi sedi­ni mungkin gejala yang disinyalir merupakan dua kanker tersebut. “Angka kesembuhan akan sema­kin tinggi bila terdeteksi dini,” tandas dia.

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya

Sementara pakar Kebidanan terkait kanker RSUP dr Kariadi, dr Supriyono SpOG menjelaskan, bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus human papilloma virus (HPV). Masyarakat, khususnya perempuan, sebaiknya tidak ber­ganti-ganti pasangan.

“Dulu kasus kanker serviks menyerang umur 40 tahun ke atas, namun sekarang anak muda juga banyak yang kena. Mungkin, karena pergaulan bebas lebih ban­yak dibandingkan dengan zaman dahulu,” kata Supriyono.

Dari data yang ada, imbuhnya, jumlah kasus kanker serviks di Jawa Tengah hampir merata bisa ditemui di daerah pantai utara Pu­lau Jawa, tepatnya dari Pemalang sampai Rembang.

“Sebagian besar dari dae­rah sana, data yang kami punya menyebutkan demikian. Kalau di Kota Semarang, kanker ser­viks menempati urutan tertinggi setelah kanker payudara,” imbuh Supriyono.

============================================================
============================================================
============================================================

1 KOMENTAR

  1. Terimakasih banyak. ijin bantu share juga dampak dampak buruk radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan manusia, terutama dampak buruk jangka pendek, bisa di cek disini http://www.indonesu.co.id/blog
    biar makin banyak masyarakat kita yang sadar akan dampak buruk radiasi, sehingga lebih bijak dalam menggunakan perangkat telekomunikasi digitalnya.karena banyak dari kita yang tahu akan dampak buruk radiasi sebagai pemicu sel kanker, sedangkan itu adalah dampak buruk jangka panjang.
    salam sehat selalu.