BANDUNG TODAY- Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi menyampaikan, alasan mengapa dengan lantang mencabut dukungan pada pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jabar 2018. Namun, DPP Gerindra membantah ada pencabutan dukungan terhadap Deddy-Syaikhu.

Mulyadi mengatakan, dia mencabut dukungan karena melihat tidak ada keseriusan PKS terhadap pasangan ini.

“Saya secara ketua partai di Jabar menyatakan kita masih bersama-sama. Saya cuma peringati PKS. Ini jadi enggak? Pasangan ini ide PKS-kan. Tapi justru saya sekarang lihat tidak serius,” kata Mulyadi, Rabu (13/9).

BACA JUGA :  Rangkaian HUT RSUD Leuwiliang ke-14 Penuh Berkah

Ketidak seriusan itu sudah Mulyadi baca sejak Gerindra dan PKS resmi mengusung pasangan Demiz – Syaikhu pada pertengahan Agustus 2017 lalu. Menurutnya, Deddy Mizwar yang akan menjadi kader Gerindra belum juga melakukannya sampai saat ini.

“Dari hal yang sifatnya pasangan, Pak Demiz ini enggak proaktif datang ke DPD dan DPP (untuk menjadi Kader Gerindra),” imbuhnya.

Sedangkan untuk Syaikhu yang merupakan Wakil wali kota Bekasi ini, pihaknya belum menerima konfirmasi terkait pernyataannya yang lebih memilih di Kota Bekasi ketimbang Jabar. Syaikhu menyadari karena popularitas dan elektabilitas yang belum menunjukan hal signifikan.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova

“Syaikhu katanya kan lebih senang di Bekasi. Kalau pasangan ini tidak yakin, ngeri. Sejak satu bulan saya rilis terus. PKS komunikasi satu kata juga enggak ada sampai sekarang,” sebutnya.

Dia menambahkan, pernyataan mencabut dukungan pada pasangan tersebut merupakan improvisasi politik yang harus diambil. Sebab sejak satu bulan diumumkan pasangan ini belum juga menunjukan progres menggemberikan.

============================================================
============================================================
============================================================