JAKARTA TODAY- Presiden Joko Widodo menyampaikan tahun 2018 atau lebih sering disebut tahun politik karena berbarengan dengan Pilkada serentak di sejumlah daerah semestinya tidak mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Jokowi mengatakan politik dan ekonomi sebaiknya dipilah agar masing-masing dapat berjalan baik.

“Saya kira kalau kita bersama-sama bisa memilah, paling tidak persepsi ekonomi dan politik, ekonomi ya berjalanlah ekonomi, politik ya berjalanlah politik,” kata Jokowi saat memberikan pidato di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, hari ini.

BACA JUGA :  Susu Kurma Bisa Bantu Diet? Ini Dia Kandungan dan Manfaatnya

Jokowi juga meyakini ekonomi Indonesia tetap dapat bertumbuh di tahun politik. Berkaca dari pemilihan kepala daerah serentak atau pemilihan presiden sebelumnya, kata Jokowi, perekonomian relatif tidak terpengaruh. “Ekonomi kita kan juga tidak terpengaruh dengan pilkada-pilkada yang kemarin kita jalankan,” katanya.

Jokowi menilai, dalam tiga tahun terakhir banuak kemajuan yang dicapai di bidang ekonomi. Jokowi mengatakan, peringkat daya saing global Indonesia meningkat dari 41 menjadi 36 dari 137 negara. Adapun peringkat ease of doing business Indonesia, kata Jokowi, meningkat dari peringkat 120 pada 2014 menjadi peringkat ke-72 pada tahun ini.

BACA JUGA :  Pj.Bupati Bogor : Peringatan Nuzulul Quran Jadi Refleksi Pengamalan Nilai Al Qur’an Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Jokowi juga mengatakan, tahun politik dapat meningkatkan perekonomian dari sektor konsumsi. “Kata Pak Darmin bisa menambah 0,2 atau 0,3 persen karena ada belanja iklan, spanduk, kaos, sembako. Yang ngomong bukan saya, tapi ekonom juga, Pak Darmin Nasution,” ujarnya.

============================================================
============================================================
============================================================