BOGOR TODAY- Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah terdapat payung hukumnya dan diharapkan semua pemangku kepentingan menyeleraskannya.

Kota Bogor sendiri sudah menjalani proses panjang sampai saat ini untuk memilih menjadi kota dengan karakter yang akan difokuskan sebagai kota untuk keluarga, kota sehat, dan kota untuk olahraga.

Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan hal tersebut saat pertemuan dengan para pengelola hotel, restoran, dan pelaku usaha ritel dalam implementasi KTR melalui Perda Nomor 12 Tahun 2009 dan Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Reklame di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota, Senin (09/10/2017),

“Tidak akan pernah kota ini yang sumber pendapatannya mengandalkan pada tempat hiburan malam. Tidak akan pernah kota ini menjadi kota metropolitan yang bising dengan hutan beton. Tidak pernah,” tegas Bima.

Jati diri Kota Bogor, sejarah dan modalnya, terang Wali Kota, adalah kota hijau, kota untuk keluarga, dan kota untuk keluarga. Jadi, katanya, semua menyelaraskan.

“Kalau bapak-ibu sering mendengar saya menyampaikan Bogor as a Green City, Bogor as a Smart City, Bogor as a Heritage City, itu arahnya ke sana. Bogor sebagai kota para pelari, the city of runners. Arahnya juga ke sana, Bogor sebagai kota ramah untuk keluarga, layak untuk anak,” jelas Bima.

Karena, seperti dipaparkannya, sejarah, modal, dan lanskap Kota Bogor itu semuanya sangat mendukung. Jadi sebenarnya sudah ditetapkan arahnya seperti itu yang menjadikan diferensiasi dengan kota lain.(Yuska Apitya)

BACA JUGA :  Diduga Tabung Gas Meledak, Kebakaran Hanguskan 6 Bangunan di Ambon
============================================================
============================================================
============================================================