JAKARTA TODAY – Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dianggap aneh. Namun, Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu tidak mengetahui apakah keputusan itu merupakan akal-akalan untuk menaikkan elektabilitas Presiden Jokowi.

BACA JUGA :  Gertak PSN di Kota Bogor, Libatkan Siswa Berantas Sarang Nyamuk

“Kalau itu akal-akalan, terlalu kasar ngakalinnya. Ini memang kejadian aneh menurut saya,” kata Politikus Partai Gerindra ini, Kamis (11/10/2018).

Dia pun mengkritisi alasan pembatalan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. “Katanya itu dibatalkan atau ditunda atau apapun lah bahasanya, karena Pertamina belum siap, lha Pertamina itu pelaksana kebijakan pemerintah,” katanya.

============================================================
============================================================
============================================================