Oleh : Heru B Setyawan

(Guru SMA Pesat)

Sewaktu kecil penulis melihat sosok seorang guru itu sungguh berwibawa, bijaksana dan disegani muridnya. Jika penulis melihat guru kita ada di tempat umum di luar sekolah, rasanya penulis ingin saja menghindar atau dengan jurus pura-pura tidak tahu. Ini menggambarkan betapa masih ada rasa adab (sopan santun) murid terhadap gurunya.

Demikian juga dengan guru ngaji, ustadz, kyai, habib dan ulama kita, kita sangat menghormatinya dengan mencium tangannya, agar dapat berkah dari guru tersebut serta dapat mudah untuk mengamalkan ilmu yang kita dapat. Nasihat-nasihat bijak dari para guru dan ulama selalu kita ikuti dan menjadi pedoman, serta doanya selalu kita nantikan. Pada waktu itu kedudukan seorang guru dan ulama secara sosial sangat tinggi dan dihormati oleh masyarakat. .  Ulama Ustadz Muhammad Arifin Ilham adalah salah satu contoh ulama yang mempunyai adab terhadap guru-gurunya. Beliau sudah mengumrahkan dan menghajikan guru-gurunya yang pernah mengajarnya dari mulai guru TK, SD, SMP, dan SMA. Beliau juga tiap tahun selalu menyempatkan bersilaturahmi terhadap ulama-ulama sepuh yang dianggap sebagai guru panutannya.

BACA JUGA :  Kakek Bejat di NTT Perkosa Siswi SD, Pelaku Telah Ditangkap

Dan yang lebih menakjubkan, beliau juga mempunyai adab terhadap orang yang lebih tua dengan cara beliau mencium tangan orang tua tersebut. Pernah suatu saat penulis bertemu dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, beliau saya cium tangannya sebagai rasa hormat terhadap beliau sebagai ulama. Betapa kagetnya saya, karena beliau juga gantian mencium tangan saya, kemudian saya bertanya kepada beliau,”Mengapa ustadz mencium tangan saya? beliau menjawab,”Karena bapak lebih tua dari saya dan bapak juga seorang guru SMA,”begitu tuturnya dengan tersenyum serta wajah yang cerah. MasyaAllah betapa mulianya adab beliau.

Contoh inspiratif juga dicontohkan oleh Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf yang mengatakan kebanyakan santri yang berhasil adalah santri yang berkhitmad (melayani) dan patuh terhadap gurunya.

Indah kan kalau kita bangsa Indonesia mempunyai adab seperti ini. Dengan adab Islam ini kehidupan suatu masyarakat dan bangsa menjadi aman, nyaman, akrab, hangat, terjaga silaturahmi, penuh kasih sayang dan penuh keberkahan.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria Berjaket Putih di Pinggir Jalan Soreang Gegerkan Warga Bandung

Sungguh Islam itu rahmatan lil alamin, dengan adab yang tua menyayangi yang muda, sementara yang muda menghormati yang tua. Yang mayoritas melindungi yang minoritas, sedang yang minoritas menghormati yang mayoritas. Yang kaya menyayangi yang miskin, sementara yang miskin menghormati yang kaya.

Lalu bagaimana dengan kondisi dunia pendidikan jaman sekarang. Kondisi pendidikan jaman sekarang sungguh memprihatinkan jika tidak boleh dikatakan membahayakan. Banyak kejadian yang membuat kita miris, terakhir ada murid sampai tega membunuh gurunya. Sehingga tidak salah ada istilah baru yaitu zaman keder karena memang kondisi pendidikan kita sangat memprihatinkan.

Ya istilah baru zaman keder, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian jaman keder adalah berarti takut, gentar, dan gemetar. Ini wajar di akhir jaman ini banyak fitnah, banyak hoaxs, saling memviral ujaran kebenciaan di media sosial, maraknya pornografi dan pornoaksi,  serta terjadi perang pemikiran (ghazwul fikri).

============================================================
============================================================
============================================================