BOGOR TODAY – Maraknya kasus tawuran di Kabupaten Bogor jadi perhatian serius Polres Bogor. TerleÂbih dengan adanya korban jiwa yang berjatuhan.
Kapolres Bogor AKBP Andy Moch Dicky menyatakan akan mengusulÂkan untuk adanya penindakan seÂrius terhadap kasus tawuran. TerÂmasuk mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mencabut izin opeÂrasional sekolah yang kerap jadi biang tawuran.
“Kita rekomendasi kepada Disdik kalau pengawasan kurang. Daripada nanti ada korban jiwa terus – terusan. Siswa sering tawuran berarti lebih baik kita rekomenÂdasikan evaluasi, cabut saja izinÂnya,†ujar Dicky. Â
Langkah itu diambil kepolisian sebagai upaya penanganan berÂsama. Sebab dari beberapa tawuran yang terjadi, penyebabnya adalah masalah – masalah sepeÂle dan murid – murid sekolah yang terlibat tawuran cenderung sama.
“Saya minta dalam waktu dekat Disdik dan kita duduk bersama memanggil para guru sekolah kalau anak ini sekolah bawa saÂjam ini niatnya sudah tidak seÂkolah lagi jadi tentu perlu penanganan bersama,†tegas Dicky.
Kemudian untuk mengantisiÂpasi tawuran, Dicky juga meÂminta orang tua dan masyarakat ikut berperan secara bersama – sama. Masyarakat sangat penting dalam mengantisipasi tawuran. Jika ditemukan pelajar nongkrong di jam sekolah dan dicurigai bawa sajam diminta langsung laporkan kepada aparat keamaÂnan.
Kepada para pelajar, Dicky meÂnegaskan aparat keamanan tidak akan segan – segan untuk menindak mereka yang kedapatan membawa senjata tajam tanpa memandang usia akan diproses secara hukum.
â€Kami dari polres tidak segan – segan bagi siapa yang tertangkap bawa sajam jangan minta ampun, jangan minta tolong minta keÂbijaksanaan. Siapa pun berapa pun umurnya akan diproses,†tegasnya.
Adapun terkait kronologi tawuÂran yang menewaskan pelajar SMK berinisial SV (16), Dicky menjelaskan bahwa bentrokan terjadi antara SMK Pijar Alam Gunungputri dan SMK Bina Pendidikan Cileungsi.
“Awalnya informasi dari masyÂarakat kecelakaan tapi setelah diteliti ternyata kasus penyerangÂan, kemudian Reskrim Polres dan Polsek melakukan pengejaÂran dan mendapatkan pelaku penyerangan, yang merupakan oknum pelajar dari SMK Bina Pendidikan Cileungsi,’’ kata dicky saat rilis di Mako Polres Bogor.
Dari hasil pengejaran, polisi berhasil menangkap 18 pelajar. Diantaranya enam orang sebaÂgai eksekutor dua orang pemÂbawa sajam, satu provokator, ada juga yang turut membantu.
“Para pelajar tersebut sudah diamankan semua. Karena anak – anak ini masih dibawah umur, berlaku sistem peradilan anak. Jadi penanganannya agak berÂbeda dengan orang dewasa,†tuturnya. (daus)
Bagi Halaman