YOGYAKARTA TODAY – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menempati urutan ke-17 bidang (QS) Subject Performing Art dalam survei Quacquarelli Symonds World University Rangkings 2018. Peringkat ini naik dari tahun sebelumnya yang menempati posisi ke-24. Dengan posisi ini, maka ISI menjadi kampus dengan peringkat tertinggi di Indonesia dan Asia bidang pertunjukan seni.

Rektor ISI Yogyakarta M Agus Burham mengungkapkan prestasi di bidang seni pertunjukkan ini merupakan hasil kerja keras bersama semua civitas akademis. Menurutnya, keberhasilan ini tidak semata karena tata kelola kampus tapi juga menyangkut faktor sumber daya manusia yang didasarkan pada kualifikasi maupun jumlah dosen.

“Banyak pengajar yang sudah selesai pendidikan maupun banyak guru besar,” katanya dalam jumpa pers di Rektorat ISI Yogyakarta, Rabu (8/8/2018).

BACA JUGA :  Gegara Balapan Motor, Siswa SMP di Makassar Dikeroyok 5 Pria Terekam CCTV

Dari tujuh perguruan tinggi di Indonesia yang mengkonsentrasikan pada bidang seni, hanya ISI Yogyakarta yang mampu menembus 100 besar. QS World University Rangkings 2018 melakukan survei terhadap 1.000 perguruan tinggi dari 85 negara di dunia. Hasil survei secara resmi dirilis pada 7 Juni 2018 silam. Dalam penilaiannya ada enam kriteria yang patokkan yakni reputasi akademik, reputasi pegawai, rasio fakultas internasional, rasio mahasiswa internasional, rasio fakultas/mahasiswa dan kutipan per fakultas.

Selain mampu menorehkan prestasi di tingkat internasional, ISI tahun ini secara institusi juga memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dengan akreditasi A ini maka ISI Yogyakarta bisa melakukan akreditasi internal untuk fakultas dan tinggal meminta persetujuan BAN-PT.

BACA JUGA :  Laga Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 Disorot Media Internasional

“Saat ini baru tujuh prodi yang sudah terakreditasi A yaitu Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa Murni, Kriya Seni, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Tata Kelola Seni,” katanya.

Sementara itu, tahun ini ISI menerima 1.251 mahasiswa baru dari 10.500 pendaftar. Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta I Wayan Dana menyebut ada tiga seleksi penerimaan mahasiswa baru di ISI Yogyakarta yakni jalur SNMPTN dengan kouta 30% kemudian SBNMPTN dengan kuota 40% dan seleksi mandiri dengan kouta 30%.

“Kita juga menerapkan uji kompetensi sesuai jurusan yang diincar. Ini kita lakukan di SBMPTN dan seleksi mandiri,” katanya. (Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================