CITEURREUP TODAY – Kegiatan terpuji dilakukan Tim Penggerak Desa Kabupaten Bogor, meski honor terbilang kecil, mereka tetap menyisihkan sebagian rezeki mereka untuk berbagi dengan masyakat yang kurang mampu.

Tim Penggerak Desa (TPD) Kabupaten Bogor memberikan bantuan berupa sembako kepada penghuni Balai Kesejahteraan Citeureup Kabupaten Bogor. Sekretaris TPD Kabupaten Bogor, Budi Nugroho mengatakan, bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian 151 anggota TPD Kabupaten Bogor kepada penghuni BKS baik penerima manfaat maupun para pengurusnya. “Bakti sosial ini merupakan kegiatan tahunan sebagai wujud syukur kami dan juga kepedulian terhadap masalah sosial yang ada di tengah masyarakat,” ujarnya, seraya menambahkan, tahun ini honor TPD naik menjadi Rp 1,7 juta dari sebelumnya Rp 1,1 juta.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunadhi Wibhawa yang turut hadir memberikan bantuan mengapresiasi tindakan terpuji anggota TPD Kabupaten Bogor. “Penerima manfaat di BKS ini adalah mereka yang terlepas dari anggota keluarganya. Jadi sangat terkait dengan tugas TPD yang salah satunya membina ketahanan keluarga,” ujar Egi.

BACA JUGA :  Manajer 'Hotmen' Bogor Akhirnya Ditangkap Usai Gelapkan Uang, Dipakai Buat Judi Online

Egi juga menghimbau kepada Pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan anggota Tim Penggerak Desa dan juga Balai Kesejahteraan Sosial. Menurut dia, TPD dan BKS merupakan salah satu abdi negara yang bekerja menyentuh langsung persoalan sosial di lapangan. “Kami dorong agar anggaran untuk honor ditingkatkan dan sarana diperbaiki,” kata dia.

Bantuan diberikan kepada 19 penghuni BKS dan 24 orang petugas yang mendidekasikan hidupnya melayani warga kurang beruntung tersebut. Bantuan diterima secara simbolis oleh Kepala UPT BKS Citeureup, Sudarto dan selanjutnya diberikan secara langsung kepada penerima.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Juara Runner Up Piala Thomas 2024

Kepala UPT BKS Citeureup, Sudarto mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dan tersanjung atas kepedulian TPD kepada penghuni BKS. Menurut dia, jumlah penghuni BKS saat ini ada 19 orang. “Mereka kita berikan layanan kebutuhan dasar, sambil kita carikan tempat tinggal dan anggota keluarganya,” katanya.

Menurut Sudarto, saat ini BKS dikelola oleh 24 orang dan hanya 2 orang diantaranya yang berstatus ASN. Adapun sisanya merupakan tenga honor yang gajinya di bawah standar Upah Minimum Regional, yakni kisaran Rp 1,3 juta sampai Rp 2,3 juta per bulan. “Kendati demikian saya selalu menekankan agar semua pegawai memberikan layanan terbaik kepada penghuni BKS,” tandasnya (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================