BOGOR TODAY- Presidium Keluarga Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IPB 1999 hingga 2016 mengkritik dan melayangkan protes keras terhadap aksi represif yang dilakukan aparat kepolisian terhadap aksi mahasiswa saat menggelar evaluasi kinerja Jokowi-JK pada 20 Oktober 2017 kemarin.

“Menyikapi situasi dan kondisi di lapangan yang dialami oleh adik-adik kami mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi pada tanggal 20 Oktober 2017 maka dengan ini kami Presidium Keluarga Alumni BEM KM IPB 1999-2016 menyatakan sikap,” ungkap salah satu Presiden BEM IPB 2001-2002, Atang Trisnanto, kemarin.

Ketua PKS Kota Bogor itu juga menjabarkan, ada beberapa point protes yang dilayangkan presidium, diantaranya:

1. Mendukung penuh perjuangan adik-adik kami mahasiswa yang terus peduli menyuarakan suara idealismenya dalam kehidupan berbangsa serta bernegara

BACA JUGA :  Obati Sakit Pinggang dengan 5 Air Rebusan Ini, Musah Dibuat

2. Mendukung secara penuh dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap pengorbanan orang tua dan adik-adik kami mahasiswa yang terluka dan ditangkap oleh aparat demi perjuangan yang mereka jalankan

3. Mengecam tindakan represif dan provokatif aparat dalam pembubaran massa aksi demonstrasi 20 Oktober 2017 di depan istana negara dalam sebuah negara demokratis yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat

4. Menuntut perlakuan yang adil dan beradab terhadap adik-adik kami yang digelandang ke mapolda metro jaya terkait aksi demonstrasi 20 Oktober 2017 di depan istana negara

5. Menuntut pembebasan dari segala tuduhan hukum terhadap adik kami *Muhammad Ardy Sutrisbi (mahasiswa IPB) dan Ihsan Munawwar (mahasiswa STEI SEBI)* yang sampai saat ini masih di tahan oleh Polda Metro Jaya, dimana penyampaian aspirasi publik dijamin oleh Undang-undang. Hal ini sangat berbeda dg kelompok aksi massa lain yg justru mendapat keistimewaan.

BACA JUGA :  TIPS JITU BERHENTI MEROKOK

6. Memanggil *ruh gerakan* kawan-kawan kami alumni dewan mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa seluruh universitas di Indonesia lintas angkatan untuk menaruh perhatian secara aktif pada gerakan mahasiswa hari ini, khususnya apa yang sedang dialami adik-adik kita ini.

“Demikian pernyataan sikap ini kami umumkan sebagai bentuk dukungan moral terhadap upaya merawat demokrasi, jaminan penyampaian pendapat di muka umum serta tanggungjawab seluruh elemen masyarakat dalam memastikan jalannya roda pemerintahan sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila, serta tujuan Negara untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” tandas Atang.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================