JAKARTA TODAY- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada hari ini, Kamis (19/10), akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan penutupan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah tukar rupiah berakhir di level Rp13.513 per dolar AS atau terkoreksi 6 poin (0,04 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.501-Rp13.519.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, sebagian pelaku pasar berpotensi terus melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena kenaikan indeks dan harga saham pada perdagangan sebelumnya. “Pelaku pasar masih ada pandangan masih tingginya harga sehingga kembali memicu aksi profit taking,” kata Reza dalam risetnya, dikutip Kamis (19/10).

BACA JUGA :  Hadiri Peringatan Hari Otda ke XXVIII, Pj. Bupati Bogor Komitmen Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Menurutnya, kondisi ini berbanding terbalik dengan pergerakan saham Wall Street yang kembali mencetak rekor terbarunya pada perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones naik 0,7 persen, S&P500 meningkat 0,07 persen, dan Nasdaq menguat 0,01 persen.

“Diharapkan aksi jual dapat berkurang dan positifnya bursa saham global dapat juga berimbas positif pada IHSG,” papar Reza

Reza menyarankan agar pelaku pasar mewaspadai segala sentimen negatif bagi laju IHSG. Hari ini, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang support 5.875-5.902 dan resistance 5.984-5.956.

Sementara itu, Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, laju IHSG akan digerakkan oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap keputusan Bank Indonesia yang akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini.

BACA JUGA :  Atlet Skateboard Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali Naschamp 2024

“Meningkatnya kemungkinan The Fed kembali menaikkan bunganya akhir tahun ini akan membuat BI menahan tingkat bunga acuannya pada level saat ini 4,25 persen untuk menahan volatilitas rupiah,” papar David dalam risetnya.

Kemudian, sentimen laporan keuangan emiten kuartal III juga masih mempengaruhi laju IHSG. Untuk itu, David memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.900 dan reisistance 5.950.

Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu (18/10), IHSG ditutup melemah 18,12 poin (0,3 persen) ke level 5.929 setelah bergerak di antara 5.903-5.958. (Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================