PYONGYANG TODAY- Merespons peluncuran peluru kendali Korea Utara yang melintasi Jepang, Korea Selatan langsung menggelar “latihan tembak peluru hidup,” termasuk meluncurkan senjata yang diklaim bisa mencapai lokasi peluncuran rudal Korut tersbut.

Kantor Kepala Staf Gabungan militer Korsel menyatakan rudal dari pihaknya itu bisa mencapai bandara Sunan di dekat Pyongyang yang dijadikan tempat peluncuran oleh tentara Kim Jong-un.

Rudal Korsel yang diluncurkan dari pesisir timur itu merupakan “bentuk penunjukkan kekuatan merespons provokasi terbaru Korut,” kata seorang pejabat Seoul, Jumat (15/9).

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggelar rapat keamanan nasional menyusul peluncuran tersebut, kata seorang pejabat di kantornya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 1 Mei 2024

Tindakan provokatif serupa dari Pyongyang dilakukan pada Agustus lalu dan memicu kecaman internasional, termasuk dari Indonesia. Aksi kali ini dilakukan tak lama setelah Korut mengancam bakal “menenggelamkan” Jepang.

Pernyataan Korut menyusul sanksi baru yang dijatuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait uji coba nuklir yang keenam kalinya, belum lama ini. Jepang menjadi sasaran karena turut mendorong sanksi tersebut.

Uji coba nuklir itu memicu pembicaraan di Korea Selatan soal kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis oleh negara yang secara teknis masih dalam status berperang dengan Korea Utara itu.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 30 April 2024

Berdasarkan survei terbaru, mayoritas masyarakat mendukung wacana tersebut, tapi Moon langsung menepisnya. Hal itu, menurutnya, bisa “berujung pada perlombaan senjata nuklir di timur laut Asia.”

“Kami harus mengembangkan kemampuan militer kami di hadapan kemajuan nuklir Korea Utara,” ujarnya.

“Saya tidak sepakat Korea Selatan mesti mengembangkan senjata nuklir sendiri atau merelokasi senjata nuklir di hadapan ancaman nuklir Korea Utara.

“Merespons Korea Utara dengan menggunakan senjata nuklir sendiri tidak akan mempertahankan perdamaian di Semenanjung Korea dan bisa berujung pada perlombaan senjata nuklit di timur laut Asia.” (Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================