BOGOR TODAY – Curahan hati seorang ibu di Bogor menjadi viral di Facebook. Ibu bernama Maria Agnes ini mengadu soal sang putra yang tewas di ajang ‘gladiator’.

Hingga Kamis (14/9/2017), tulisan Maria Agnes di Facebook ini sudah dibagikan ulang lebih dari 11 ribu kali. Curhat Maria soal tewasnya sang putra, Hilarius Christian Event Raharjo, ini ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

“Kepada bapak Presien RI Joko Widodo yang saya hormati. Salam sejahtera buat bapak sekeluarga dan seluruh rakyat Indonesia. Bapak… saya adalah seorang ibu biasa dari kota Bogor yang biasa bapak kunjungi. Saya tinggal di dekat Istana Batutulis Bogor,” tulis Maria Agnes.

Maria melanjutkan ceritanya soal Hilarius, siswa kelas X di salah satu SMA di Bogor, yang tewas pada Januari 2016. Dia menyebut Hilarius tewas setelah dipaksa berkelahi dalam ajang ‘gladiator’, yang juga direkam anak-anak lain. “Hilarius diadu seperti binatang di arena sorai-sorai,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Resep Membuat Tumis Udang Cabe Hijau yang Pedas Nampol Bikin Nagih

Dia menyebut hanya pelaku yang saat itu berkelahi dengan Hilarius yang dikeluarkan dari sekolah, tapi pihak lain yang menyelenggarakan ajang ‘gladiator’ ini tidak dihukum. Maria mencari keadilan, apalagi hatinya juga hancur karena jenazah sang anak harus diautopsi.

“Hari demi hari adalah siksaan buat saya yang menginginkan keadilan untuk penghilangan nyawa anak saya pak presiden,” kata Maria.

“Saya sedih dan hancur bapak presiden. Mohon bapak membantu saya untuk solusi keadilan,” tambahnya.

Dalam posting-an yang jadi viral itu, Maria Agnes juga mengunggah foto-foto Hilarius. Selain di posting-an itu, dia sudah berkali-kali mencurahkan perasaan soal tewasnya sang anak di status Facebook. Di status yang lain, Maria menyebut soal ajang ‘gladiator’ yang mengakhiri hidup Hilarius.

BACA JUGA :  Tambah Daya Ingat dengan 5 Minuman Ini, Bikin Lebih Fokus dan Produktif

Maria mengeluhkan pihak sekolah yang tidak melapor ke Dinas Pendidikan bahwa ada siswa yang meninggal karena diadu seperti gladiator. Akhirnya, dialah yang bergerak mengadu ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, KPAI, hingga anggota DPR dan DPRD.

“Saya masih terus berjuang, pak. Entah sampai kapan saya berjuang dan terus tersiksa seperti ini Pak Presiden,” ungkap Maria Agnes.

Wali Kota Bogor Bima Arya, yang dihubungi, belum membalas pesan singkat yang dikirim. Sedangkan Kapolresta Bogor Kombes Ulung Sampurna Jaya mengaku akan mengecek kasus tersebut.

“Saya cek dulu ya, karena infonya kejadian 2 tahun yang lalu,” kata Kombes Ulung saat dimintai konfirmasi lewat pesan singkat. (Iman R Hakim / dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================