JAKARTA TODAY- Harga minyak mentah masih berada di teritori positif pada perdagangan Rabu (13/9), lantaran proyeksi penurunan ketersediaan minyak mentah dunia oleh Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA).

Tak hanya minyak mentah, IEA memprediksi, stok sulingan juga turun 3,2 juta barel dan stok produk hilir berupa bensin melorot hingga 8,4 juta barel. Sehingga, pasokan untuk negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

IEA menilai efek Badai Harvey beberapa waktu lalu akan memengaruhi produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) pada masa depan. Sehingga, pemerintah AS diperkirakan perlu memperkuat keamanan energinya untuk mengantisipasi badai.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sop Buntut Sapi yang Empuk Dijamin Menggugah Selera

“Ini akan memakan waktu yang lama bagi pasar untuk mengetahui dampak penuh dari badai topan. Namun yang pasti, dari sudut pandang produksi minyak ada sedikit gangguan,” ujar analis kebijakan energi Hedgeye Potomac Research, Joe McMonigle, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/9).

Tercatat, harga minyak mentah Brent naik US$0,89 atau 1,61 persen menjadi US$55,16 per barel. Begitu pula dengan minyak mentah AS yang meningkat US$1,07 atau 2,2 persen menjadi US$49,3 per barel.

Padahal, menurut Data Administrasi Informasi Energi AS, ketersediaan minyak mentah domestik justru meningkat sekitar 5,9 juta barel. Sebab, ada peningkatan produksi hampir 10 juta barel minyak di Teluk AS.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Sementara secara rata-rata, produksi minyak mentah AS meningkat dari 8,8 juta barel per hari (bph) menjadi 9,4 juta bph yang berasal dari 48 negara bagian AS.

Peningkatan ketersediaan minyak domestik AS terjadi lantaran sejumlah kilang kembali aktif, pasca hantaman Badai Harvey membekukan seperempat operasi kilang beberapa waktu lalu.

Kendati jumlah produksi kembali meningkat, namun dari sisi permintaan diperkirakan justru melemah. Sebab, beberapa daerah, seperti Florida dan Georgia masih terdampak Badai Irma yang melanda beberapa waktu lalu.

Adapun konsumsi bensin Florida sebagai yang terbesar ketiga di negara bagian AS. Sedangkan Georgia berada di posisi ketujuh. (Yuska/reu)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================