BANDUNG TODAY- Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi menyampaikan, alasan mengapa dengan lantang mencabut dukungan pada pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jabar 2018. Namun, DPP Gerindra membantah ada pencabutan dukungan terhadap Deddy-Syaikhu.

Mulyadi mengatakan, dia mencabut dukungan karena melihat tidak ada keseriusan PKS terhadap pasangan ini.

“Saya secara ketua partai di Jabar menyatakan kita masih bersama-sama. Saya cuma peringati PKS. Ini jadi enggak? Pasangan ini ide PKS-kan. Tapi justru saya sekarang lihat tidak serius,” kata Mulyadi, Rabu (13/9).

Ketidak seriusan itu sudah Mulyadi baca sejak Gerindra dan PKS resmi mengusung pasangan Demiz – Syaikhu pada pertengahan Agustus 2017 lalu. Menurutnya, Deddy Mizwar yang akan menjadi kader Gerindra belum juga melakukannya sampai saat ini.

“Dari hal yang sifatnya pasangan, Pak Demiz ini enggak proaktif datang ke DPD dan DPP (untuk menjadi Kader Gerindra),” imbuhnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 30 April 2024

Sedangkan untuk Syaikhu yang merupakan Wakil wali kota Bekasi ini, pihaknya belum menerima konfirmasi terkait pernyataannya yang lebih memilih di Kota Bekasi ketimbang Jabar. Syaikhu menyadari karena popularitas dan elektabilitas yang belum menunjukan hal signifikan.

“Syaikhu katanya kan lebih senang di Bekasi. Kalau pasangan ini tidak yakin, ngeri. Sejak satu bulan saya rilis terus. PKS komunikasi satu kata juga enggak ada sampai sekarang,” sebutnya.

Dia menambahkan, pernyataan mencabut dukungan pada pasangan tersebut merupakan improvisasi politik yang harus diambil. Sebab sejak satu bulan diumumkan pasangan ini belum juga menunjukan progres menggemberikan.

Dia tak mempermasalahkan jika dirinya harus mempertanggung jawabkan pernyataannya itu ke DPP Partai Gerindra terutama pada Ketum Prabowo Subianto.

“‎Saya sampaikan dari awal pada Pak Prabowo. Saya akan turuti semua dinamika di Pilgub Jabar. Prabowo selalu mendengar informasi yang timbul di DPD. Jadi artinya semua aktivitas saya dilaporkan ke beliau (Prabowo). Ini improvisiasi saja. Karena saya merasa hilangnya keyakinan dengan pasangan ini,” tandasnya.

BACA JUGA :  Bantu Turunkan Berat Badan dengan Rutin Minum Jus Apel, Benarkah? Simak Ini

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan tidak ada pencabutan dukungan pasangan Deddy Mizwar (Demiz)-Ahmad Syaikhu di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Terlebih kata dia, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah menetapkan dukungan.

“Enggak ada itu (pencabutan) Pak Prabowo sudah menyampaikan,” kata Fadli, Rabu (13/9).

Fadli juga menjelaskan ucapan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi yang sempat menyampaikan pencabutan pasangan Demiz-Syaikhu adalah dinamika biasa. Menurut Fadli, apa yang dilakukan Mulyadi bukan suatu pembangkangan.

“Dinamika itu biasa saja. Mungkin mendengarkan aspirasi dari kiri kanan,” tambah dia.

Dia juga menegaskan koalisi Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera di Jabar tidak pecah hingga kini. Bahkan, deklarasi Deddy-Syaikhu akan segera disiapkan.

“Masih sesuai dengan apa yang jadi kesepakatan. Tunggu waktunya,” pungkas dia.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================